Almyra dan Mimpi yang Disulam dari Panggung Desa

Almyra Humairoh, gadis kecil kelas 4 SD ini dikenal ramah dan penurut. Setiap Sabtu, ia datang dengan langkah ringan dan senyum manis yang menenangkan suasana belajar. -Dok. Prokopim Pemkot Pontianak-
PONTIANAKINFO.COM - Di pelataran Masjid Darul Ibadah, Desa Jeruju Besar, tawa anak-anak kecil masih akrab terdengar saban Sabtu. Tiga tahun sudah, desa kecil di Kabupaten Kubu Raya ini menjadi rumah kedua bagi NPO Aku Belajar dan para "adik belajar"—sebutan sayang bagi anak-anak yang ikut dalam program belajar sukarela itu.
Salah satu dari mereka adalah Almyra Humairoh. Gadis kecil kelas 4 SD ini dikenal ramah dan penurut. Setiap Sabtu, ia datang dengan langkah ringan dan senyum manis yang menenangkan suasana belajar.
Tapi siapa sangka, di balik kelembutannya, Almyra menyimpan mimpi besar: menjadi tokoh utama dalam panggung drama musikal.
Kini, mimpi itu jadi nyata. Almyra dipercaya memerankan Lea, seekor kelinci kecil dalam drama musikal Pahlawan Kecil Desa Jeruju Besar, yang akan dipentaskan di Taman Budaya Pontianak, Sabtu (31/5/2025) mendatang. Bukan sekadar pertunjukan biasa, panggung ini adalah bagian dari charity day, program tahunan Aku Belajar yang menggabungkan seni, edukasi, dan gerakan sosial.
BACA JUGA:Pontianak Raih WTP ke-14, Wali Kota: Komitmen dan Kolaborasi Jadi Kunci
“Ngobrol sama Almyra tuh bikin hati hangat. Hatinya lembut, sikapnya yang penurut, tapi aktif dan bikin suasana mengajar tiap Sabtu jadi lebih seru,” ungkap Kak Dhea, relawan pengajar dari Batch 12 yang memegang kelas 4.
Dalam naskah drama, Lea bukan kelinci biasa. Ia punya mimpi besar: menjadi pahlawan di hutan Desa Jeruju Besar, seperti nenek dari temannya Gala yang dulu pernah menyelamatkan hutan. Tapi kisah ini tak berjalan mulus. Gala, yang kerap mem-bully Lea, tiba-tiba ingin ikut diakui sebagai pahlawan.
Saat pencuri misterius mengusik ketenangan hutan, Lea dan sahabatnya Rara si kura-kura justru yang menemukan keberanian untuk bertindak. Namun, Gala malah mengaku-ngaku sebagai penyelamat.
Cerita fabel ini bukan hanya menghibur, tapi mengajak penonton merenungkan ulang arti keberanian dan kejujuran. Bahwa menjadi pahlawan tak harus dielu-elukan; cukup punya hati yang tulus, dan kemauan untuk bergerak demi kebaikan.
Almyra berlatih setiap minggu bersama teman-teman. Ia tampil semangat—bukan hanya di sesi latihan bersama, tapi juga di rumah. Bersama ibunya, ia melafalkan naskah, mengulang dialog, menghayati karakter Lea.
Ibunda Almyra adalah sosok yang tak kalah penting dalam proses ini. Ia bukan hanya ibu, tapi juga penyemangat setia.
"Mimpi Almyra bukan untuk dipadamkan, tapi disulam," begitu para pengajar menggambarkan dukungannya.
Ini bukan kali pertama Almyra naik panggung. Tahun lalu, ia menari di panggung charity day. Di antara deretan penonton, ibunya duduk dengan mata berbinar. Tahun ini, ia kembali menyaksikan putrinya—bukan hanya tampil, tapi menjadi jiwa dari sebuah cerita.
Setiap tiket drama musikal Pahlawan Kecil Desa Jeruju Besar adalah bagian dari gerakan sosial. Selama lebih dari satu dekade, Aku Belajar membuka akses pendidikan gratis di daerah marjinal, termasuk Jeruju Besar. Tiket tersebut dapat dibeli di Instagram @akubelajar_id.
Lewat charity day, mereka tak hanya mengumpulkan donasi, tapi juga mengajak masyarakat lebih dekat pada dunia anak-anak—melihat semangat, mendengar suara, dan mendukung mimpi yang tumbuh dari tempat-tempat sederhana.
Sumber: