Sukiryanto Hadiri Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih, Soroti Tantangan Wilayah Kubu Raya

Wakil Bupati Sukiryanto menghadiri Peluncuran dan Dialog Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Provinsi Kalimantan Barat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa (27/5/2025). -prokopim kuburaya-facebook prokopim kuburaya
PONTIANAKINFO.COM, KUBURAYA – Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menghadiri peluncuran dan dialog pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Aula Garuda, Kantor Gubernur Kalbar, padda Selasa, 27 Mei 2025.
Peluncuran ditandai secara simbolis dengan pemukulan patung khas Dayak oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Aksi simbolik ini disaksikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, serta sejumlah tokoh daerah dan nasional.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPR RI Yuliansyah, Anggota DPD RI Daud Yordan, jajaran Forkopimda Kalbar, kepala perangkat daerah, serta para kepala desa dan lurah dari seluruh Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Cetak Generasi Unggul Kuburaya, Sukiryanto Resmikan Kampus 2 Islamic Center Bin Baz Al-Mukaromah
Dalam acara tersebut, Sukiryanto memberikan catatan penting terkait implementasi program koperasi, terutama menyangkut kesenjangan geografis yang dialami wilayahnya.
“Kalau koperasi Merah Putih ini nanti jalan, wilayah Kubu Raya itu kan penuh tantangan. Dia berbentuk kepulauan, luasnya 70 kali dari Kota Pontianak. Ini apakah nanti suplai yang akan diberikan kepada koperasi-koperasi di 123 desa itu akan sama harganya dengan yang ada di Pontianak?” ujar Sukiryanto.
Ia menegaskan bahwa realita di lapangan menuntut pendekatan berbeda dalam pelayanan dan distribusi. “Jadi layanannya tentu beda, untuk para kades di lapangan juga punya tantangan dalam memberikan harga terbaik di lapangan,” tambahnya.
BACA JUGA:Pelantikan Ketua IKBM Kalbar, Sukiryanto Tekankan Pentingnya Persatuan Antar Etnis
Koperasi Desa Merah Putih digagas sebagai upaya memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui wadah usaha kolektif. Program ini diharapkan mampu menjadi penyangga distribusi kebutuhan pokok dan pertanian, sekaligus menjadi sarana penguatan ekonomi kerakyatan di desa-desa.
Namun, catatan dari Sukiryanto menjadi pengingat bahwa pemerataan bukan hanya soal program, tapi juga soal akses dan kenyataan geografis yang berbeda di tiap daerah.
Sumber: prokopim kuburaya