Menjomblo hingga 30an: Tren Pernikahan di RI yang Merosot
Data Angka pernikahan-Erwin Irvandi Putra-databoks
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pernikahan di Indonesia mengalami penurunan drastis. Tahun lalu, hanya tercatat 1,5 juta pernikahan, angka terendah dalam satu dekade terakhir, mengalami penurunan hingga 28% dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, tren menikah tampaknya akan semakin menurun dalam satu dekade ke depan, dengan semakin banyak orang memilih untuk tetap menjomblo hingga usia 30-an, yang menjadi semakin populer. Beban biaya hidup yang semakin tinggi membuat banyak orang memilih untuk menunda pernikahan. Biaya membesarkan anak juga tidak kalah mahal, ditambah lagi dengan impian memiliki rumah sendiri yang semakin sulit terwujud.
Fenomena yang juga terjadi di Jepang dan Korea Selatan, di mana banyak perempuan memilih untuk fokus pada karir dan pekerjaan mereka daripada menikah atau bahkan menunda pernikahan, tampaknya mulai menjadi tren di Indonesia.
Penurunan angka pernikahan akhirnya akan berdampak pada Total Fertility Rate (TFR) Indonesia, yang saat ini berada pada angka 2,14. Namun, jumlah anak per keluarga semakin menurun dari tahun ke tahun, dengan harapan minimal TFR sebesar 2 agar populasi tidak mengalami penurunan seperti di Jepang.
Tren ini juga mencerminkan pergeseran nilai-nilai di masyarakat, di mana menikah tidak lagi menjadi prioritas utama. Semakin banyak orang yang memilih untuk menikmati hidup dengan santai tanpa terburu-buru menikah.
BACA JUGA:Akibat Ulah Sang Anak, Rafael Alun Divonis 14 Tahun Penjara hingga Denda Ratusan Miliar
Namun, penurunan angka pernikahan dan TFR bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di hampir seluruh negara di dunia, sebagai dampak dari kemajuan ekonomi global yang membawa perubahan dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Sumber: disway kalbar