Backlink
Rentcar MaC

3 Kasus Korupsi dan Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepakbola

3 Kasus Korupsi dan Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepakbola

Sosok Sepp Blatter selaku mantan presiden FIFA 1998 - 2015-Pontianak Disway-dokumen istimewa

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Sepakbola adalah olahraga yang penuh gairah dan emosi, tetapi di balik gemerlapnya, ada juga skandal dan kasus korupsi yang mengguncang dunia. Beberapa di antaranya melibatkan suap, pengaturan skor, dan penyalahgunaan kekuasaan. Berikut adalah tiga kasus korupsi terbesar yang pernah terjadi dalam sepakbola.

1. Skandal FIFA 2015

Pada 27 Mei 2015, dunia sepakbola dikejutkan dengan penangkapan tujuh pejabat FIFA di Hotel Baur au Lac, Zürich. Penangkapan ini merupakan bagian dari investigasi besar terkait kasus suap, penipuan, dan pencucian uang.

Kasus ini melibatkan suap sebesar 150 juta dolar AS (sekitar 2,4 triliun rupiah) yang digunakan untuk memanipulasi hak media dan pemasaran FIFA di Amerika. Dari jumlah tersebut, 110 juta dolar dikaitkan dengan penyelenggaraan Copa América Centenario 2016, sedangkan 40 juta dolar digunakan untuk menyuap kontrak sponsor pakaian, seleksi Piala Dunia FIFA 2010, serta pemilihan presiden FIFA 2011.

BACA JUGA:PSSI Umumkan 3 Pemain Naturalisasi Baru untuk Timnas Indonesia

Beberapa pejabat yang terlibat dijatuhi hukuman berat, mulai dari 20 tahun penjara hingga hukuman seumur hidup. Skandal ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah FIFA dan mengubah cara organisasi ini dikelola.

2. Skandal Liga Jerman 2005

Pada tahun 2005, sepakbola Jerman diguncang oleh skandal pengaturan skor yang melibatkan Robert Hoyzer, seorang wasit yang terbukti bekerja sama dengan mafia judi asal Kroasia.

Hoyzer memanipulasi berbagai pertandingan di Divisi 2 Liga Jerman, Piala Jerman, dan Regionalliga demi keuntungan finansial. Sebagai imbalannya, ia menerima hingga 67 ribu Euro (setara dengan 1,1 triliun rupiah saat ini).

BACA JUGA:Janji Lekatompessy Buat Bangga Indonesia dengan Cara yang Berbeda

Akibat skandal ini, Hoyzer mendapat larangan seumur hidup dari dunia sepakbola serta dijatuhi hukuman 2 tahun 5 bulan penjara. Kasus ini memperlihatkan bagaimana wasit dapat mempengaruhi jalannya pertandingan demi kepentingan pihak tertentu.

3. Marseille Match-Fixing Scandal (1993)

Pada tahun 1993, klub sepakbola Marseille terlibat dalam skandal pengaturan skor yang mengguncang sepakbola Prancis. Dalam penyelidikan, klub ini terbukti menyuap beberapa pemain tim lawan demi memastikan kemenangan.

Salah satu pemain lawan dikabarkan menerima tawaran suap sebesar 30 ribu Euro, yang kini setara dengan 500 miliar rupiah. Akibatnya, gelar Ligue 1 yang mereka menangkan pada tahun itu dicabut. Selain itu, Marseille dihukum dengan degradasi ke divisi 2 dan dilarang berpartisipasi di Liga Champions musim berikutnya.

Sumber: opinibolaid