Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Ketapang, Banyak Pihak Saling Lempar Tanggung Jawab

Mobil pickup yang diduga melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi di Ketapang-sniperNews.id-Web
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, KETAPANG - Dugaan penyalahgunaan dalam pendistribusian BBM bersubsidi jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pesaguan Kiri, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten KETAPANG, semakin menguat. Sejumlah pihak menduga bahwa distribusi BBM tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Distribusi BBM bersubsidi seharusnya dilakukan langsung dari nosel SPBN ke kapal atau perahu nelayan. Namun, di lapangan ditemukan adanya aktivitas pengisian menggunakan jeriken dan drum yang kemudian diangkut dengan kendaraan pickup. Praktik ini menimbulkan kecurigaan, terutama karena sering dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
BACA JUGA:Tanggapan Pihak SPBU Kabupaten Sintang Terkait Pengisian BBM Tanki Siluman
Dugaan Penyimpangan dalam Distribusi BBM Bersubsidi
Mobil pickup yang diduga melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi di Ketapang-sniperNews.id-Web
Dilansir dari sniperNew.id, kendaraan pickup bermuatan drum sering terlihat mondar-mandir di sekitar SPBN Pesaguan Kiri. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan nelayan yang kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi, sementara pihak tertentu diduga bisa memperoleh dalam jumlah besar.
Seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa stok BBM di SPBN sering kali terbatas bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Namun, pihak tertentu justru bisa mengakses BBM bersubsidi dengan lebih mudah.
Tim media juga mengamati langsung di lapangan dan menemukan sebuah pickup berwarna hitam bermuatan jeriken atau drum sedang melakukan pengisian BBM di SPBN Pesaguan Kiri. Kejadian ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik penyaluran BBM yang tidak sesuai aturan.
BACA JUGA:Warga Singkawang Setuju Terkait Penurunan Harga BBM Non Subsidi, Ini Tanggapan Mereka
Perlunya Pengawasan Ketat dan Penegakan Hukum
Masyarakat berharap adanya pengawasan lebih ketat dari pihak berwenang agar BBM bersubsidi benar-benar sampai ke penerima yang berhak. Dugaan penyalahgunaan ini bukan hanya merugikan nelayan, tetapi juga menambah daftar panjang kasus penyimpangan distribusi BBM bersubsidi di berbagai daerah.
Sementara itu, pengawas SPBN, Dani, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa penyaluran BBM dilakukan melalui agen-agen tertentu. Namun, saat media mencoba meminta kejelasan lebih lanjut, beberapa pihak terkait terkesan saling lempar tanggung jawab.
Kapolsek Matan Hilir Selatan, AKP Helwani, mengaku telah melaporkan kasus ini ke pihak Humas Polres Ketapang. Namun, saat awak media menghubungi Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi, ia kembali mengarahkan media untuk meminta klarifikasi ke Polsek MHS.
BACA JUGA:Jadi Asumsi Publik Soal Rencana BBM Bakal Dibatasi Oleh Pemerintah, Ada Apa?
Sumber: