Rentcar MaC
Mau iklan?

Bitcoin Mendekati Rekor Tertinggi, Capai $64.000: Apa Penyebabnya?

Bitcoin Mendekati Rekor Tertinggi, Capai $64.000: Apa Penyebabnya?

Ilustrasi bitcoin --

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID Pada hari Rabu (28/2/2024), harga bitcoin (BTC) mencapai $64.000, mencatat pencapaian tertinggi sejak November 2021. Momentum ini menjelaskan tren yang semakin mendekati rekor tertinggi sebelumnya di US$69.045.

BACA JUGA:Perjalanan Melintasi Lautan Digital: Manisnya Keuntungan dan Pahitnya Dampak Sosial

Pada Kamis pagi (29/2/2024), pukul 08.00 WIB, nilai bitcoin berada di level US$61.250, mengalami kenaikan sebesar 7,60% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan sekitar 6,14%, mencapai US$3.443.

Kapitalisasi pasar aset kripto secara keseluruhan juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai level US$2,218 triliun, naik sebesar 6,75% dalam 24 jam terakhir.Menurut Panji Yudha, seorang ahli keuangan kripto, kenaikan nilai bitcoin ini mendorong reli lebih dari 40% sepanjang Februari 2024.

Ethereum juga mengalami kenaikan sekitar 46% selama bulan yang sama, hampir mencapai harga $3.500 setelah melewati level $3.000 minggu sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

BACA JUGA:MIND ID Meningkatkan Kepemilikan Saham PT Vale Indonesia Melalui Skema Divestasi

"Bitcoin saat ini hanya berjarak 9,6% dari level tertinggi sepanjang masa (ATH) di $69.045 yang tercapai pada 10 November 2021. Sementara itu, ethereum berjarak 30,8% dari ATH-nya di kisaran harga $4.878," ujar Panji, mengutip hasil risetnya.

Peningkatan harga bitcoin juga didorong oleh aliran masuk besar ke ETF spot yang diperdagangkan di AS. Pada hari Selasa (27/2/2024), dana baru menambahkan lebih dari 12.000 bitcoin setelah menambahkan sekitar 10.000 pada hari Senin (26/2/2024).

Selain itu, kenaikan bitcoin juga terjadi menjelang peristiwa penting yang dikenal sebagai halving bitcoin yang dijadwalkan pada bulan April. Hal ini terjadi sekitar setiap empat tahun sekali dan biasanya disertai dengan kenaikan harga yang signifikan seiring dengan berkurangnya penerbitan Bitcoin baru.

BACA JUGA: Cryptocurrency: Gebrakan Baru dalam Perekonomian Digital Global

"Bitcoin halving bertujuan untuk mengatur kelangkaan penerbitan BTC dari waktu ke waktu. Dengan semakin berkurangnya BTC yang diproduksi, harga bitcoin telah meningkat dibandingkan dengan halving sebelumnya yang terjadi pada tahun 2020, 2016, dan 2012," jelas Panji.

Selain itu, Ethereum dan sebagian besar altcoin lainnya mengikuti tren bitcoin. Pergerakan Ethereum terjadi sekitar dua minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun, yang diharapkan akan membuat blockchain menjadi lebih murah dan cepat. Ini juga berdampak positif pada sektor layer-2 seperti Optimism (OP), Arbitrum (ARB), dan Polygon (MATIC).

"Selain peningkatan Dencun, sejak ETF Bitcoin spot disetujui pada Januari dan harga BTC naik setelahnya, banyak yang berspekulasi bahwa ETF Ethereum Spot menjadi yang berikutnya akan disetujui.Saat ini, ETF Ethereum Spot masih dalam peninjauan dari SEC dan keputusan terdekat diperkirakan akan diambil sekitar bulan Mei 2024," tambah Panji.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Afrika: Negara-Negara Sub-Sahara Melihat Lonjakan Pencapaian Ekonomi Baru

Sumber: