Backlink
Rentcar MaC

Waspadai Ciri-Ciri Penyakit Sifilis pada Wanita

Waspadai Ciri-Ciri Penyakit Sifilis pada Wanita

--

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita, dan memiliki tahapan perkembangan yang berbeda dengan gejala yang bervariasi. Penting untuk mengenali ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita agar penanganan bisa dilakukan lebih dini dan komplikasi yang serius dapat dihindari.

Tahapan dan Ciri-Ciri Penyakit Sifilis pada Wanita

Berikut tahapan dan ciri-ciri penyakit sifilis pada wanita:

Sifilis Primer

Muncul luka kecil yang biasanya tidak terasa sakit. Luka sering ditemukan di area genital, anus, mulut, atau bibir dan akan sembuh sendiri dalam beberapa minggu, tetapi infeksi tetap ada dalam tubuh.

Sifilis Sekunder

Ruam kulit yang biasanya muncul di telapak tangan dan kaki, tetapi bisa juga di bagian tubuh lainnya. Gejala lain meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, rambut rontok, nyeri otot, dan kelelahan.

Meski begitu, gejala ini sering hilang tanpa pengobatan, tetapi penyakit bisa berlanjut ke tahap berikutnya.

Sifilis Laten (Tersembunyi)

Tidak ada gejala yang jelas pada tahap ini. Infeksi tetap ada dan bisa berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak diobati.

Sifilis Tersier

Tahap ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh, seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.

Gejala meliputi kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau kerusakan organ lainnya.

Penyebab dan Penularan Sifilis

Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama aktivitas seksual, melalui cairan tubuh, seperti darah, hingga dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama kehamilan, yang disebut sifilis kongenital.

Pencegahan Sifilis

Setelah mengetahui penyebab dan penularannya, berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan.

Hindari berganti-ganti pasangan seksual tanpa mengetahui status kesehatan mereka.

Lakukan tes IMS secara rutin, terutama jika Anda aktif secara seksual atau memiliki pasangan baru.

Hindari kontak langsung dengan luka atau ruam yang mencurigakan pada tubuh pasangan.

Sumber: