Selasa 25-11-2025,08:53 WIB
Reporter:
Tim Redaksi|
Editor:
Tim Redaksi
PONTIANAKINFO.COM, KUBU RAYA – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bergerak cepat merespons lonjakan angka stunting tahun ini. Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto menekankan pentingnya penyaluran program makan bergizi secara tepat sasaran agar pemenuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita benar-benar berdampak dalam menekan kasus stunting yang kembali meningkat. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sukiryanto usai membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Pembina Posyandu Desa Tahun 2025 di Aula Kepong Bakol DPMD, Sungai Raya, Senin (24/11/2025).
“Mudah-mudahan dengan kegiatan peningkatan kapasitas ini kita bisa memperdalam teknis yang harus dilakukan untuk menghadapi stunting ini,” kata Sukiryanto.
Sukiryanto mengungkapkan pemerintah daerah saat ini juga tengah mempersiapkan program makan bergizi dalam skema 3T. Daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) merujuk pada wilayah yang mengalami keterbatasan dalam berbagai aspek pembangunan, seperti infrastruktur, layanan dasar, dan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap program tersebut tepat sasaran sehingga mampu memenuhi gizi ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, hingga balita.
“Kemudian anak-anaknya tidak stunting. Apabila gizinya bagus, tentu mereka akan tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Sukiryanto menegaskan penguatan kapasitas posyandu menjadi kunci utama. Di tahun ini, pemerintah kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 511 posyandu di seluruh wilayah Kubu Raya. Sukiryanto menilai desa-desa terpencil masih membutuhkan perhatian lebih besar, baik dari sisi penyediaan dapur sehat maupun fasilitas posyandu yang layak.
“Desa-desa terpencil ini memang butuh perhatian khusus. Mudah-mudahan ini dapat menjadi perhatian dan Pak Bupati juga harus tahu. Sehingga pembinaannya bisa sama dengan desa-desa di perkotaan,” jelasnya.
Kepala DPMD Kubu Raya Jakariansyah menegaskan bahwa desa-desa 3T harus memperoleh penguatan setara dengan desa non-3T. Menurutnya, kerja keras perlu ditingkatkan terutama bagi desa yang jauh, terisolasi, dan memiliki keterbatasan akses.
“Karena itu, kita meminta pemerintah desa meskipun jauh tetap melakukan pengayoman dan memastikan program tetap berjalan. Memang ini yang harus diformulasikan teman-teman di desa, sehingga semua warga tetap bisa terlayani dengan maksimal,” tuturnya.
Dengan kapasitas posyandu yang ditingkatkan dan perhatian khusus terhadap desa-desa terpencil, pemerintah kabupaten berharap lonjakan stunting dapat ditekan.
“Upaya kolaboratif antara pemerintah kabupaten, desa, dan para kader posyandu diharapkan mampu menyelamatkan generasi Kubu Raya dari ancaman stunting yang terus membayangi,” pungkas Jakariansyah. (jek)