RSUD Sekadau
Pesan artikel
Backlink iklan

3 Saham Bank dengan Top Performance yang Berkualitas di 2025, Berikut Penjelasannya

3 Saham Bank dengan Top Performance yang Berkualitas di 2025, Berikut Penjelasannya

--

Jika dilihat, dari segi pertumbuhan kredit cukup agresif dengan adanya kenaikan 87 persen menjadi Rp7,96 triliun. Anomali pertumbuhan kredit itu didorong optimalisasi suntikan dana right issue (hal itu terlihat dari LDR masih di atas 100 persen).

Dari pertumbuhan kredit yang agresif itu, BBSI mencatatkan pendapatan bunga bersih naik 87,14 persen menjadi Rp1,26 triliun. Namun, laba bersihnya hanya tumbuh 17,7 persen menjadi Rp126 miliar.

Kami menilai, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

Adanya kenaikan pencadangan sebesar 117 persen menjadi Rp902 miliar

Tingkat beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan yang naik menjadi 89 persen dibandingkan dengan 81 persen pada periode sebelumnya

Sementara itu, tingkat NPL gross perseroan sekitar 2,64 persen. Posisi NPL gross ini sudah membaik dibandingkan dengan sebelumnya 2,7 persen. Lalu, untuk NPL net-nya masih cukup baik hanya 0,1 persen dan mengalami penurunan dari sebelumnya 0,24 persen.

Untuk NIM terlihat sangat besar, yakni mencapai 20 persen selaras dengan karakter bank digital yang memberikan kredit dengan bunga kredit dalam berbagai bentuk.

Kinerja BBSI per Oktober 2025 juga mulai mengalami perlambatan dari segi laba bersih yang hanya tumbuh 10,92 persen menjadi Rp133 miliar. Meski, pendapatan bunga bersih tumbuh 88,64 persen menjadi Rp1,46 triliun. Faktornya sama seperti yang kami paparkan sebelumnya, salah satunya adanya kenaikan pencadangan 120 persen menjadi Rp1,05 triliun.

Bank Jago (ARTO)

ARTO menjadi bank dengan tingkat ekspansi dan kualitas kinerja dengan poin tertinggi sepanjang kuartal III/2025. Satu-satunya rapor kuning ARTO hanya ada di CIR yang masih sekitar 58 persen.

Secara kinerja per kuartal III/2025, ARTO mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 32 persen menjadi Rp23,46 triliun. Dari pertumbuhan kredit itu, ARTO mampu me-maintain-nya dengan pendapatan bunga bersih tumbuh 64 persen menjadi Rp1,77 triliun.

Lalu, dengan kondisi pencadangan ARTO naik 267 persen menjadi Rp623 miliar, perseroan masih mampu mendorong laba bersih naik 131 persen menjadi Rp199 miliar.

Dari segi rasio keuangan, tingkat NPL ARTO juga ter-maintain dengan baik. NPL gross memang naik menjadi 0,38 persen dibandingkan dengan 0,23 persen, tapi masih di bawah 1 persen. Begitu juga dengan NPL net yang sebesar 0,04 persen.

Sementara itu, NIM ARTO sekitar 8,31 persen yang lebih tinggi dari periode sama pada tahun sebelumnya sekitar 7,1 persen. Walaupun, tingkat NIM itu masih di bawah rata-rata karakter bank digital.

Sementara itu, jika dilihat dari kinerja bulanan per Oktober 2025, laba bersih ARTO agak melambat jadi hanya tumbuh 124 persen menjadi Rp223 miliar. Meski, pertumbuhan pendapatan bunga bersih lebih agresif dengan naik 65 persen menjadi Rp2 triliun dan pencadangan naik lebih lambat hanya 261 persen menjadi Rp705 miliar.

Kami merekap peringkat 48 saham bank berdasarkan kinerja kuartal III/2025 yang bisa dibaca di report ini

About Mikirduit

Sumber: