Pesan artikel
Backlink iklan

Micro Moment Marketing, Strategi Tarik Minat Konsumen Secara Spontan

Micro Moment Marketing, Strategi Tarik Minat Konsumen Secara Spontan

--

Bagi bisnis, ini berarti satu hal: strategi pemasaran tidak bisa lagi hanya mengandalkan kampanye jangka panjang yang menunggu waktu.

Kamu harus siap hadir saat konsumen membutuhkan jawaban cepat.

Respons yang singkat, jelas, dan relevan akan bisa membangun kepercayaan, sementara keterlambatan sekecil apa pun bisa membuat konsumen beralih ke opsi lain.

Micro Moment dalam Kehidupan Sehari-hari

Fenomena ini sebenarnya dekat sekali dengan rutinitas kita setiap hari.

Misalnya, saat seseorang mencari video singkat “cara memasang keramik” di YouTube, sebuah bisnis alat bangunan bisa hadir lewat tutorial singkat yang sekaligus menampilkan produknya.

Atau ketika pengguna mengetik “promo tiket pesawat Jakarta Bali” di Google, maskapai yang memasang iklan search akan berpeluang besar untuk langsung dipilih.

Menurut eMarketer, lebih dari 60% transaksi online berawal dari pencarian mobile yang sifatnya spontan, dan laporan Think with Google juga menemukan 70% konsumen online lebih mungkin membeli dari brand yang mampu memberikan jawaban cepat di perangkat mobile.

Dua data ini menegaskan bahwa kalau kamu tidak hadir tepat waktu, kompetitor yang lebih siaplah yang akan menang dalam persaingan mendapat konsumen.

Strategi Micro Moment Marketing

Bagaimana caranya agar bisnismu bisa menguasai momen-momen kecil ini?

Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

1. Optimalkan Mobile Experience

Lebih dari separuh konsumen akan menutup website yang loading lebih dari 3 detik.

Jadi, pastikan situsmu (jika ada) sudah mobile-friendly, ringan, dan langsung menampilkan informasi penting.

2. Sajikan Konten Pendek dan Tepat Sasaran

Terkait konten, konsumen lebih suka video 1–2 menit, carousel Instagram, atau infografis ringkas yang bisa langsung menjawab pertanyaan mereka.

3. Kenali Pola Perilaku Audiens Lokal

Kebutuhan konsumen di Jakarta bisa berbeda dengan Yogyakarta.

Jadi, gunakan data dari Google Trends atau Instagram Analytics untuk memahami kebiasaan audiens di daerahmu, sehingga pesanmu bisa lebih relevan.

4. Perkuat Kehadiran di Pencarian Lokal

Sumber: vritimes.com