PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - GMKI Cabang Sintang mengunjungi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang dan bertemu langsung dengan Kepala Dinas Yustinus J pada Kamis, 12 Desember pukul 07.30 WIB.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Bambang, Ketua Cabang GMKI, Yetro, Kabid Organisasi, dua pengurus lainnya, serta Noven Honarius, seorang pemuda dari Nanga Masau. GMKI menyampaikan kesiapan untuk membantu melalui penggalangan donasi yang akan digunakan untuk pengadaan guru serta fasilitas lainnya yang diperlukan.
Bambang Belantoro, Ketua Cabang GMKI, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian sosial karena hingga saat ini pemerintah belum memberikan solusi. "Kami membuka donasi terbuka untuk umum karena pemerintah belum mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah di sana. Aksi ini sudah diketahui dan didukung oleh Dispendikbud," kata Bambang.
Selain itu, Bambang juga menanggapi informasi yang beredar mengenai kunjungan reses anggota DPRD Sintang, ibu Ketua Komisi C, Anastasia, ke Nanga Masau untuk meninjau keadaan sekolah di Pengonsah. Bambang mempertanyakan mengapa ada sekolah yang dibangun di sana jika tidak ada murid, dan menyebutkan bahwa banyak yang mencurigai kondisi guru di SDN 06 Nanga Masau. "Jika bukan kabur, apa lagi yang bisa disebut? Sudahkah SDN 06 Nanga Masau memberikan solusi?" tegas Bambang.
BACA JUGA:Sekolah Berdaya, Komitmen Nyata Valbury Dukung Literasi Keuangan Sejak Dini
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, Yustinus, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang kemungkinan membuka kembali sekolah tersebut, meskipun ada kendala terkait anggaran dari pemerintah. "Kami akan kaji ulang dan jika memungkinkan, kami akan buka kembali sekolah jarak jauh yang akan dilakukan oleh sekolah induk. Namun, kami kesulitan karena tidak ada pagu dana khusus dari pemerintah," jelas Yustinus.
Pertemuan ditutup dengan foto bersama dan video dukungan dari Dispendikbud terhadap upaya GMKI Cabang Sintang dalam penggalangan donasi. Yustinus mengapresiasi ide GMKI untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengadaan tenaga pengajar. "Terima kasih kepada GMKI yang sudah memiliki inisiatif untuk bekerja sama dengan pihak ketiga. Kami berharap pendidikan dapat maju dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan pihak lainnya," tutup Yustinus.