KPU Kalbar Rilis Tingkat Partisipasi Masyarakat Tembus 67,96%, Kabupaten Landak Mendominasi!

Kamis 12-12-2024,11:46 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - KPU Provinsi Kalimantan Barat merilis Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat 2024 mencatat tingkat partisipasi masyarakat sebesar 67,96%, dengan jumlah pemilih yang hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 2.694.951 dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebesar 3.956.969. Data ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka di pesta demokrasi daerah.

Kabupaten Landak menjadi wilayah dengan tingkat partisipasi tertinggi, mencapai 82,62%, diikuti oleh Kabupaten Melawi dengan 87,35%, dan Kabupaten Sekadau sebesar 78,28%. Sementara itu, Kota Pontianak mencatat partisipasi terendah di angka 53,53%, diikuti oleh Kabupaten Mempawah (56,96%) dan Kota Singkawang (57,59%).

Dari segi gender, pemilih perempuan mendominasi dengan jumlah 1.371.446 orang (50,89%), sedangkan pemilih laki-laki berjumlah 1.323.505 orang (49,11%). Jumlah pemilih penyandang disabilitas juga tercatat sebanyak 9.605 orang, terdiri dari 4.488 laki-laki dan 5.117 perempuan.

BACA JUGA:Meriah! Pilkada Night Run 2024 KPU Kalbar Dibuka dengan Zumba Bareng Ratusan Warga di GOR Pangsuma

Hasil penghitungan suara menunjukkan pasangan Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan unggul dengan perolehan 1.364.563 suara (52,80%), disusul oleh pasangan Sutarmidji dan Didi Haryono dengan 963.453 suara (37,28%), serta pasangan Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor yang memperoleh 256.530 suara (9,92%).

Partisipasi ini mencerminkan kesadaran masyarakat Kalimantan Barat terhadap pentingnya pemilu untuk menentukan pemimpin daerah. Meski begitu, disparitas partisipasi antarwilayah masih menjadi tantangan, terutama di daerah perkotaan seperti Pontianak dan Singkawang. Peningkatan kesadaran pemilih dan aksesibilitas TPS menjadi langkah penting dalam mendongkrak partisipasi pemilih di masa depan.

Pemilu 2024 menjadi momentum penting bagi Kalimantan Barat untuk memilih pemimpin yang dapat mengakomodasi aspirasi masyarakat, sekaligus mendorong pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kategori :