PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MEMPAWAH - Menjelang Pilkada Serentak 2024, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mempawah bersama unsur pemerintah Kecamatan Segedong melakukan peninjauan langsung ke lokasi musibah robohnya dua jembatan penghubung antara Desa Peniti Besar dan Desa Peniti Dalam II. Peninjauan ini dilakukan pada hari Selasa, 26 November 2024, pukul 09.00 WIB.
Peninjauan lokasi musibah ini dipimpin oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Mempawah, Hamdani, ST., MT., bersama rombongan dari Forkopimcam Segedong. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Segedong, H. Arifin, S.Pd.SD., M.Pd., serta jajaran aparat keamanan dan Kepala Desa setempat, termasuk Kapolsek Segedong, IPDA Lodrick Taliak Hungan, SH, dan Danramil 1201-01 Jongkat, Kapten Inf. Bambang Rusianto.
Adapun jembatan yang terdampak adalah dua jembatan penghubung yang berada di Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah. Jembatan pertama menghubungkan Desa Peniti Besar (Penepat Kiri) menuju Sungai Bemban, dan jembatan kedua menghubungkan Desa Peniti Besar (Kelapa Tinggi) menuju Gedung Intan di Desa Peniti Dalam II.
BACA JUGA: KPU Mempawah Distribusikan Logistik Menjelang Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024Menurut keterangan pihak terkait, robohnya kedua jembatan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Curah hujan yang tinggi,
- Limpahan air dari Sungai Hulu (Kecamatan Mandor) yang mempercepat arus sungai,
- Penumpukan rumput liar (kumpai) yang tersangkut pada tiang-tiang jembatan,
- Kerusakan material jembatan kayu yang sudah uzur dan dimakan usia.
Meskipun begitu, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, dan tidak berdampak langsung pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, karena masih terdapat jalur alternatif yang dapat digunakan, seperti Jembatan Putih di Sungai Ruan, Desa Peniti Dalam II.
Robohnya jembatan ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat, terutama para petani dan anak-anak yang biasa menggunakan jembatan tersebut untuk menuju sekolah dan lahan pertanian. Sebelum kejadian, jarak tempuh ke sekolah atau ladang pertanian hanya sekitar 400 meter. Kini, mereka harus menempuh jarak hingga 6 kilometer untuk mencapai tujuan yang sama.
BACA JUGA: Pj Bupati Mempawah Hadiri Rakor PAT, Fokus Percepatan Program Cetak Sawah Baru dan Ketahanan PanganSebagai langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Kapolsek Segedong dan Danramil 1201-01 Jongkat bersama warga setempat melakukan gotong-royong membersihkan rumput liar (kumpai) yang tersangkut di Jembatan Putih, jembatan utama yang menghubungkan kedua desa tersebut.
Proses peninjauan dan pembersihan berlangsung dengan lancar dan aman. Kegiatan tersebut selesai pada pukul 11.30 WIB, dan situasi tetap kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada yang tinggal satu hari lagi.
Pemerintah Kabupaten Mempawah telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap musibah ini dengan segera melakukan peninjauan dan langkah-langkah perbaikan. Pembangunan kembali jembatan yang rusak diharapkan dapat segera dilaksanakan agar akses bagi warga, khususnya anak-anak dan petani, dapat kembali lancar.
Walaupun terjadi musibah, jalannya Pilkada Serentak 2024 tidak terpengaruh, karena masih ada jalur alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat. Peninjauan ini juga menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap aktivitas masyarakat.