Debat Panas Pilkada Kalbar : Muda-Jakius Skakmat Midji-Didi, Ungkap Anggaran Mengendap Ratusan Miliar

Jumat 25-10-2024,14:38 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Debat perdana Pilkada Kalimantan Barat yang digelar di Qubu Resort pada Rabu, 23 Oktober 2024 malam menyajikan adu argumen sengit antara pasangan calon nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono, dan pasangan calon nomor urut 3, Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor.

Dalam debat tersebut membahas topik kinerja dan strategi keuangan daerah, khususnya terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tata kelola anggaran yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.

Pasangan Midji-Didi mengawali debat dengan memaparkan pencapaian mereka selama masa jabatan sebelumnya. 

Sutarmidji menyatakan bahwa PAD Kalimantan Barat telah meningkat signifikan dari Rp1,8 triliun pada tahun 2018 menjadi lebih dari Rp3,2 triliun di akhir masa jabatannya. 

BACA JUGA:Pramono Anung-Rano Karno Unggul dalam Survei Elektabilitas Pilgub Jakarta, Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Menurutnya, peningkatan ini adalah hasil dari berbagai strategi pengelolaan pendapatan seperti optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

“Kalau dikatakan 90% itu dari PKB dan BBNKB, PAD kita pada tahun 2018 hanya Rp1,8 triliun. Kemudian kami analisa semua dengan data-data yang ada yang mendukung, akhirnya di akhir masa jabatan kami itu ada di 3,2 triliun, yang berarti naiknya sangat signifikan,” kata Sutarmidji.

Namun, argumen tersebut langsung diserang oleh pasangan Muda-Jakius. Muda Mahendrawan menilai peningkatan PAD tersebut tidak berarti jika tidak diiringi dengan penyerapan anggaran yang optimal. 

Menurutnya, sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) yang tinggi setiap tahun, mencapai Rp300-400 miliar, menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan anggaran daerah yang menghambat manfaat langsung bagi masyarakat. 

BACA JUGA:Debat Publik Calon Gubernur Kalbar 2024, Mempercepat Peningkatan IPM Melalui Pendidikan dan Kesehatan

“Kalaupun pendapatan meningkat, tapi kalau misalnya sisa lebih anggaran itu bisa mencapai Rp300-400 miliar setiap tahun, dan tidak ada gunanya PAD yang meningkat. Yang lebih penting itu belanjanya, karena itu yang harus bisa tersalurkan dengan cepat ke masyarakat,” tegas Muda.

Muda-Jakius mengklaim bahwa saat menjabat sebagai Bupati Kubu Raya, Muda mampu mencapai daya serap anggaran hingga 96% per tahun. 

“Kami optimis bahwa saya selama menjadi Bupati Kubur Raya, mampu 96% setiap tahun mendaya serap, dan insyaallah saya yakin bahwa di Provinsi Kalbar, bila mana dengan bantuan keuangan yang justru lebih besar, akan juga tepat terserap,” ujar Muda, penuh percaya diri.

Debat pertama ini menjadi sorotan publik karena tajamnya kritik yang dilontarkan Muda-Jakius terhadap kinerja pasangan petahana Midji-Didi, serta keyakinan mereka akan perubahan tata kelola yang lebih efektif ke depan.

Kategori :