PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Relawan Progresif yang mendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD mengundang relawan pendukung pasangan nomor 1, Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar atau AMIN, dalam acara nonton bersama (nobar) debat terakhir di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada malam Minggu, 4 Februari.
BACA JUGA:Visi misi program anies saat debat capres terakhir: bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberikan
Relawan pendukung Anies, termasuk Relawan IndonesiAnies dan Forkom Antar Jaringan Relawan Anies Baswedan, turut hadir.
Baik Relawan 01 maupun Relawan 03 sepakat bahwa hal yang lebih penting dari kontestasi pilpres adalah masa depan Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan.
Eka Sastra, Direktur Nasional Progresif, mengungkapkan bahwa acara nobar ini telah direncanakan sejak debat kedua Pilpres 2024.
Tujuannya adalah menyatukan semua relawan untuk hal yang lebih substansial, yaitu kebersamaan dan persatuan.
BACA JUGA:Fakta Menohok! Anies Ungkap 45 Juta Orang Tanpa Pekerjaan Layak
Momen keakraban ini baru terwujud di debat terakhir karena sebelumnya, kedua kelompok relawan terlibat dengan agenda masing-masing, dan banyak permintaan dari relawan di berbagai daerah untuk mengadakan acara serupa.
"Eka mengatakan, "Melihat adanya kesamaan visi dan misi antara kedua belah pihak, terutama untuk menyelamatkan demokrasi dan cita-cita reformasi, kami berkeinginan untuk memfasilitasi acara bersama ini. Meski sempat tertunda karena kesibukan, akhirnya dapat terselenggara pada debat final,"
Eka menjelaskan bahwa acara ini berhasil dilaksanakan serentak di 40 lokasi berbeda, termasuk wilayah Solo, Provinsi Riau, Sulawesi Barat, dan Sumatera Barat. Nobar antara Relawan Anies dan Ganjar menandai bahwa kontestasi politik dapat menjadi momen yang menggembirakan.
BACA JUGA:Ganjar Usai Pidato, Anies Acungkan Dua Jempol sebagai Tanda Apresiasi
“Nobar ini menandai sebuah peristiwa yang penuh dengan kegembiraan dan solidaritas. Semoga ini menjadi langkah awal untuk komunikasi yang lebih intens antara kedua kubu,"
Eka menambahkan bahwa kedua kelompok telah melakukan diskusi dan perencanaan untuk kegiatan ini, yang menurutnya telah berlangsung lama dan intens. "Kami telah berkomunikasi dan merencanakan ini jauh sebelum munculnya simbol-simbol politik baru, dan akhirnya bisa terlaksana malam ini,"
Ide nobar ini muncul dari keresahan yang mereka rasakan bersama, terutama seiring dengan masalah kebangsaan yang mendesak dan mendorong akademisi serta para guru besar di berbagai universitas untuk meminta anak bangsa bergerak menyelamatkan demokrasi dan reformasi.
BACA JUGA:Anies di Debat Kelima: Revolusi Bansos, Prioritaskan Penerima, Bukan Pemberi!
“Kami tidak ingin Pemilu 2024 mengalami erosi berupa pembajakan demokrasi lewat konstitusi yang ditujukan untuk melegitimasi politik dinasti dan kekuasaan para oligarki,” tegas Eka.
Progresif, yang dipimpin oleh Eka Sastra, berjuang untuk memberdayakan pelaku UMKM, yang jumlahnya mencapai 67 juta jiwa di Indonesia.
Relawan ini sudah ada di semua provinsi dan fokus pada penggerakkan ekonomi mikro.
Dewan Pengarah Relawan IndonesiAnies, Andri Alimuddin, yang juga merupakan anggota Timnas AMIN, mengatakan bahwa keberhasilan acara ini terletak pada apa yang berhasil dicapai bersama.
BACA JUGA:PJ Gubernur Harisson Pro Presiden IKN, Acui Simanjaya: Terima Kasih Dukung Ganjar
Menurutnya, banyak kesamaan untuk merawat persatuan meski berbeda dukungan di Pilpres 2024.
"Kami menemukan banyak titik temu, yang memungkinkan kami untuk bersatu demi menghadapi tantangan yang ada pada demokrasi kita,"
Ditanya apakah kegiatan nobar ini mengindikasikan adanya dua putaran pemilu, Andri menjelaskan bahwa tujuannya melampaui pertanyaan tentang berapa putaran atau siapa yang akan terpilih.
"Ini tentang bagaimana kita dapat bersama-sama menjaga nilai-nilai demokrasi,"
BACA JUGA:Dialog Ganjar di Pontianak bersama Mahasiswa dan Gen-Z: Saya Tidak Punya Target 100 Hari Pertama
Andri juga menyampaikan pesan kebangsaan kepada semua pendukung, mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan keutuhan Indonesia.
"Kita harus bersatu demi menyelamatkan demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan kita,"
Dalam nobar itu, sepanjang acara berlangsung sangat meriah. Pendukung kedua belah pasangan capres saling mendukung.
Mereka sama-sama bertepuk tangan jika ada ide-ide menarik yang disampaikan capresnya. Situasinya sangat damai dan kondusif.
BACA JUGA:Pernyataan Jokowi Mengenai Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Sorotan Bahaya oleh Sudirman Said
“Inilah potret demokrasi. Kita bisa berbeda dukungan, tetapi kita bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” kata Andri.(*)