PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan punya ancang-ancang untuk memperluas kerja sama bilateral antara Kalbar dan Sarawak, Malaysia.
Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu menjelaskan, selama ini kerja sama kedua wilayah tersebut terbilang sudah berjalan cukup baik.
Kendati demikian, kerja sama itu perlu ditingkatkan seiring dengan perkembangan geopolitik kedua wilayah yang sama-sama menempati pulau Kalimantan ini.
"Nanti ke depannya, kita juga akan meningkatkan apa yang bisa kita samakan antara Sarawak dan Kalbar serta Malaysia dengan Indonesia," kata Norsan, saat meninjau PLBN Aruk belum lama ini.
BACA JUGA:Doa Tulus Ria Norsan untuk Kesuksesan Edi Kamtono Pimpin Pontianak Lagi
Peningkatan kerja sama ini akan menguntungkan bagi kedua wilayah. Hal tersebut, diharapkan dapat memicu pertumbuhan sektor ekonomi yang akan menopang kesejahteraan masyarakat terutama di batas negara.
"Kita akan tingkatkan ekspor impor misalnya. Kemudian mempermudah pengiriman tenaga kerja ke Malaysia. Dan membangun fasilitas di PLBN," ujarnya.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah peningkatan sarana dan prasarana penunjang konektivitas antar kedua wilayah di bidang transportasi.
Dengan demikian, hal ini dapat mendorong eskalasi kunjungan wisatawan di kedua negara. Sektor pariwisata pun akan tumbuh subur bersamaan dengan pertumbuhan industri kreatif dan sektor ekonomi mikro.
BACA JUGA:Bersinergi, Norsan akan Bantu Edi Kamtono Atasi Masalah Perkotaan
"Kita juga akan menjajaki potensi investasi dan perdagangan. Sehingga peluang serapan tenaga kerja yang kami godok bisa terwujud. Kami bangun hubungan bilateral kedua negara ini semakin lebih baik dan erat," ujar Norsan.
Di sisi lain, Norsan yang berpasangan dengan Krisantus Kurniawan sebagai Cawagub mengatakan, sejauh ini hubungan diplomatik dengan Konsulat Malaysia di Pontianak berjalan dengan baik.
"Konsulat Malaysia yang ada di Pontianak kerap membangun silaturahmi dengan pemerintah provinsi saat saya jadi Wagub. Kita selalu membangun komunikasi," ujarnya.
Dalam hubungan sosial kemasyarakatan sendiri, pemerintah masing-masing wilayah baik di Provinsi Kalbar dan negara bagian Sarawak, saling memberikan ruang dan akses yang mudah bagi warga kedua wilayah.
"Misalnya ketika ada warga Kalbar yang meninggal di Sarawak, untuk membawa pulang jenazah itu dipermudah. Begitu pula sebaliknya," katanya.