Pihak Bawaslu Ambil Langkah Memanggil Oknum yang Diduga Terlibat Aksi Kampanye Terselubung!

Selasa 15-10-2024,21:49 WIB
Reporter : Siti Abnur Kamala
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK - Setelah sempat memanas terhadap video yang sempat viral beberapa waktu kemarin, pihak Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat pada akhirnya memanggil pihak yang diduga terlibat aksi kampanye terselubung di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh salah datu oknum. 

 

Video yang berdurasi 2 menit 45 detik itu menampilkan seorang perempuan yang menggunakan kerudung merah dan mengarahkan siswa-siswi dari SMA Negeri 1 Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya untuk menggunakan hak pilihnya nanti dengan mencoblos salah satu calon kepala daerah yang mencalonkan diri pada Pilkada 2024. 

 

Uray Juliansyah selaku Komisioner Bawaslu Provinsi Kalbar mengungkapkan jika pihak Bawaslu telah mendalami temuan tersebut dan saat ini sedang memasuki tahapan pembahasan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), pihaknya juga kemungkinan nantinya akan memanggil beberapa pihak untuk menyampaikan klarifikasi terkait hal tersebut. 

 

“Temuan video viral itu sudah kami register dan memasuki tahapan pembahasan Gakkumdu,” ujar Uray. 

 

Beberapa waktu kemarin sempat viral sebuah video singkat tentang seorang oknum ASN yang diketahui tidak netral. Untuk itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson sudah membentuk tim pemeriksaan atas dugaan pelanggaran ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalbar Tahun 2024. Diharapkan tim tersebut untuk segera memanggil ASN yang yang diduga melakukan pelanggaran.

 

Tim yang diketuai oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar Mohammad Bari itu, menurut Harisson dibentuk sebagai tindaklanjut atas dugaan ketidaknetralan ASN Pemprov yang viral baru-baru ini. 

 

"Jadi saya sudah menunjuk Pj Sekda sebagai ketua tim pemeriksaan. Hari ini surat pemanggilan akan disampaikan kepada yang bersangkutan (ASN yang diduga tidak netral)," kata Harisson kepada awak media, Kamis (10/10).

 

Kategori :