PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MELAWI - Kabupaten Melawi, Provinsi Kalbar juga dikenal dengan julukan Kota Juang. Julukan tersebut bukan sembarang disematkan. Pasalnya, masyarakat Kabupaten Melawi pada masa penjajahan Belanda juga ikut angkat senjata dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Guna mengingatkan kembali rasa satu kesatuan di hati Kita Pontianakinfo.disway.id mencoba menggali kilas sejarah perjuangan Rakyat di Kota Melawi. Salah satu sejarah itu dikenal dimasyarakat dengan sebutan semangat perjuangan kemerdekaan Laskar Merah Putih. Desa Tanjung Lai Kecamatan Nanga Pinoh menjadi lokasi yang dipilih para Laskar Merah Putih menjadi pusat markas perjuangan dalam melakukan strategi perang melawan para Tentara KNIL yang berada di daerah Tanjung. Pertempuran sengit itu terjadi pada 10 November 1946 , yang mengakibatkan sejumlah pahlawan dari Laskar Merah Putih gugur dimedan pertempuran. Bukti bukti tangsi militer milik Belanda, Tugu RIS dan penemuan mortir mortir, menjadi saksi sejarah yang masih bisa dijumpai di Kota Nanga Pinoh. Tokoh masyarakat Sumatra Barat di Kabupaten Melawi, Faisal menceritakan bahwa peranan Laskar Merah Putih kala itu sangatlah besar. BACA JUGA: Cemarkan Nama Baik Bupati Melawi, Penasehat Hukum Dadi Minta Pelaku Segera Minta Maaf, Belum Ada Klarifikasi! Dibawah Komando, Bagindo Jalaludin sebagai Komandan juang Laskar Merah Putih, para pejuang tidak pernah mengenal lelah dalam merebut kemerdekaan. ”Sayangnya nama Bagindo jalaludin Khatim seperti terlupakan saat ini. Padahal Beliau merupakan komandan Laskar Merah Putih,” katanya kepada Suarakalbar.co.id Ia pun menceritakan sejarah Bagindo Jalaludin Khatim sebagai Komandan Laskar Merah Putih. Secara historis etnis Minangkabau ( Padang ) sudah sangat lama datang dan menetap di wilayah kab.Melawi ini. ”Kira kira awal abad XX bertepatan dgn puncaknya masa penjajahan kolonial Belanda,” ucapnya. BACA JUGA: Polres Melawi Berdialog dengan Awak Media Jelang Pilkada 2024, Guna Jaga Situasi Kamtibmas Terkait dengan itu ada beberapa org Minangkabau ini yang menjadi tokoh agama serta menjadi motor penggerak perlawanan rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan khususnya di wilayah nangapinoh dan sekitarnya. Salah satu namanya adalah Bagindo Jalaludin Khatim, beliau lahir Pd tahun 1906, di kampung Alahan Tabek, Basung sikucur kabupaten Pariaman sumatera barat dan wafat padaTahun 1958 dimakamkan disana. Pendidikan terakhir beliau di Madrasah Tarbiyah Islamiyah jaho Padang panjang Sumbar. Tahun 1935 beliau berangkat dari Sumatra Barat ke Kalbar kemudian sampai ke Nanga pinoh. Di Nanga Pinoh Beliau (Bagindo Jalaludin red) menjabat sebagai kepala Madrasah Tarbiyah Islamiyah Nangapinoh yg didirikan oleh Al ustadz Pakanudin yg stelah itu kembali ke Padang Sumateta barat. BACA JUGA: LBH DSK Melawi Lolos Verifikasi dari Kemenkuham RI 2024, Jadi satu-satunya dari Kabupaten Melawi Selama menjabat sbg Kepala Madrasah beliau dibantu oleh Ustadz Ayub shalih, Ustadz B.Taparudin, Sutan Maksum yang semua itu berasal dari Sumatra Barat. Madrasah Tarbiyah tersebut berhasil mencetak siswa yg dapat dikemukakan , seperti ; Penghulu syahid, Sulaiman nur, Guru sama, Bantut A.rahman, Abdul Gani, H.A.Bukhari, H.Umar mayah dan sebagainya "Madrasah tersebut tidak panjang umurnya dikarenakan serbuan balatentara Jepang ke Indonesia dalam Perang dunia ke ll,” ungkapnya. Bagindo Jalaludin dikenal sebagai pucuk pimpinan Organisasi Pejuang Laskar Merah Putih yang diangkat oleh laskar laskar pejuang Pada waktu itu secara aklamasi melalui rapat yg dihadiri oleh Tokoh tokoh Pejuang , Antara lain : Ade M.Djohan , B.Jalaludin, B.M Aris, M. Nawawi, Usman Ando dan lainnya. BACA JUGA: Buat Terobosan Baru! Perumdam Tirta Melawi Bikin Jalur dan Pelayanan Khusus Bagi Penyandang Disabilitas Susunan pengurus, Organisasi Pejuang Laskar Merah Putih pd bulan April 1946, terdiri dari : _ Ketua : Bagindo Jalaludin _ Bidang penerangan/propaganda : M. Nawawi Hasan _ Bidang pasukan tempur : M. Saad Aim _ Badan penghubung ; Abang Patol _ Bidang administrasi ; Abang Tahir, A.Yusman Badwi _ Badan perlengkapan ; Usman Ando. Terjadi perubahan susunan Pengurus pd bulan Oktober 1946, terdiri dari : _ Ketua : Bagindo Jalaludin _ Wakil ketua : M.Nawawi Hasan _ Sekretaris 1 : A. Yusman Badwi _ Sekretaris 2 : Usman Ando _ Bidang pasukan tempur : M.Saad Aim BACA JUGA: Ribuan Guru se-Kalbar Goyang Maumere Usai Pembukaan Porseni dan Inobel PGRI di Melawi ” Pada tanggal 5 Nopember 1946 kapten Markasan datang dari Kalimantan tengah beserta anak buahnya berjumlah 5 orang datang ke Nangapinoh,” ceritanya dari berbagai referensi sejarah. Kapten Markasan ditugaskan Tjilik Riwut untuk menyisir daerah daerah yang masih dikuasai Belanda. Paska kemerdekaan 17 Agustus 1945.Menolak Lupa! Mengulas Sejarah Perang Berdarah Laskar Merah Putih di Melawi 1946
Sabtu 07-09-2024,14:44 WIB
Editor : Tim Redaksi
Kategori :