PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MEMPAWAH - Tradisi Robo-Robo, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, selalu memikat perhatian masyarakat luas, termasuk dari luar negeri.
Tahun ini, dua pelajar asing, Sofie dari Italia dan Shizuku dari Jepang, mengunjungi Mempawah khusus untuk menyaksikan rangkaian acara Robo-Robo yang berlangsung dari 2 hingga 4 September 2024.
Kedua pelajar tersebut datang untuk mendalami sejarah dan tradisi lokal yang kental di Mempawah. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Tradisi Robo-Robo tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat dengan makna historis dan budaya yang mendalam,” ujar Sofie.
BACA JUGA:Puncak Festival Robo-robo Kabupaten Mempawah: Meriah dan Bersejarah, Ribuan Warga Hadir
Shizuku pun menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya Mempawah. “Saya merasa sangat beruntung dapat menyaksikan langsung tradisi ini. Ini adalah pelajaran berharga tentang pentingnya melestarikan budaya,” tambahnya.
Kehadiran mereka juga disambut hangat oleh dua tokoh lokal yaitu dua Dare Mempawah, Fuulanah dan Larasati, yang merasa bangga akan pengakuan internasional terhadap budaya mereka.
“Kehadiran teman-teman dari luar negeri ini adalah bukti bahwa budaya kita sangat dikenal, diakui, dan diminati secara global serta kami bangga dapat berbagi ilmu memperkenalkan tradisi Robo-Robo kepada dunia,” kata Fuulanah.
BACA JUGA:Tradisi Budaya Robo-robo di Mempawah, Desa Antibar Gelar Doa Tolak Bala
Robo-Robo sendiri merupakan tradisi tahunan yang memperingati kedatangan Opu Daeng Menambon, seorang bangsawan Bugis, ke Mempawah pada abad ke-18.
Acara ini menjadi simbol penting bagi masyarakat setempat, mencerminkan rasa syukur dan penghormatan terhadap leluhur serta kebudayaan yang diwariskan turun-temurun.