PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - The Boy and the Heron, sebuah karya maestro animasi fantasi Studio Ghibli yang berasal dari Jepang tahun 2023, digarap oleh penulis dan sutradara ternama, Hayao Miyazaki.
BACA JUGA:The Boy and the Heron, Karya Studio Ghibli Sabet Penghargaan Bergengsi di Golden Globe Awards 2024
Difilm ini, Miyazaki mengadaptasi novel berjudul "How Do You Live?" (Kimitachi wa Dou Ikiru ka) karya Genzaburo Yoshino yang terbit pada tahun 1937. Kisah film ini melibatkan Mahito Maki, seorang bocah 12 tahun yang tinggal di Tokyo pada tahun 1943.
Kehilangan ibunya akibat perang membuat Mahito harus belajar menjalani hidup bersama ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu. Puncak cerita dimulai ketika Mahito bertemu dengan seekor bangau putih yang terluka.
Dalam perawatan dan kebersamaan, mereka membentuk ikatan yang mendalam, menghadirkan pelajaran tentang keindahan alam dan makna kehidupan.
BACA JUGA:Epik! Keluarga Berjuang di Tengah Kudeta dalam Sinopsis No Escape (2015)
Film ini tidak hanya memukau visualnya, tetapi juga membangun cerita yang mengharukan. Setiap frame menampilkan detail yang indah, menciptakan nuansa keajaiban seakan penonton menyatu dengan Mahito dan bangau putih.
Gaya animasi unik Miyazaki tetap terjaga, menciptakan dunia dalam film ini yang dipenuhi dengan keindahan dan keunikan. Keberhasilan Miyazaki dalam mengekspresikan pesan-pesan melalui karyanya tetap menjadi ciri khas yang dinanti oleh para penggemar.
The Boy and the Heron menghadirkan cerita tentang kehilangan, kesepian, dan kekuatan harapan di tengah-tengah kegelapan.
Mahito sebagai karakter utama berhasil membangun kompleksitas dan relatability, menjadi titik sentral dalam menyampaikan nilai-nilai moral. Pertemuan Mahito dengan bangau putih menjadi puncak emosional dalam film ini.
Bangau itu menjadi guru bagi Mahito, membuka mata terhadap keindahan alam dan memberikan makna hidup yang mendalam. Hubungan ajaib antara Mahito dan bangau putih memberikan sentuhan kemanusiaan, diwarnai oleh cinta, kasih sayang, dan saling pengertian.
BACA JUGA:A Good Day to be a Dog, Sebuah Drama Korea yang Bercerita Tentang Seseorang dengan Fobia Anjing
Dalam kompleksitas hubungan tersebut, penonton diajak merenung tentang pentingnya hubungan manusia dengan alam dan sesama. The Boy and the Heron menghantarkan pesan-pesan universal tentang keindahan alam, makna kehidupan, dan kekuatan harapan.
Di tengah gejolak konflik dan kekerasan, film ini mengingatkan kita bahwa harapan selalu dapat ditemukan, bahkan dalam kegelapan terdalam. Sebagai sebuah karya animasi, The Boy and the Heron berhasil menyampaikan pesan-pesan kompleks dengan penuh keindahan.
Film ini mengajak penonton untuk merenung, menghargai kehidupan, dan menemukan harapan di setiap perjalanan.