Namun, menurut Lasarus, timbunan tersebut menjadi becek dan berubah menjadi lumpur karena hujan semalam.
Kondisi jalan yang berlumpur menyebabkan bus Damri tergelincir di tengah jalan yang sedang dikerjakan, menutup hampir seluruh badan jalan.
"Penanganan yang lambat dari kontraktor pelaksana dan kurangnya pengaturan lalu lintas yang baik di lokasi tersebut menyebabkan ratusan truk dan kendaraan umum terjebak macet. Kemacetan ini membentang sekitar 9 kilometer," tambahnya.
Sejak mengalami kemacetan tersebut, Lasarus telah meminta kontraktor pelaksana untuk segera menangani situasi tersebut.
Peran Besar Lasarus untuk Infrastruktur Kalbar
Dilansir dari SuaraPemred, Lasarus dikenal sebagai orang yang terus memperjuangkan pemerataan pembangunan di seluruh Kalimantan Barat.
Selama dua periode di Komisi V DPR RI, ia berhasil membangun berbagai fasilitas vital seperti jalan, jembatan, rumah layak huni, bendungan, sekolah, serta fasilitas kesehatan dan pengaliran listrik ke daerah-daerah terpencil yang sebelumnya terabaikan.
Pria kelahiran Paoh Desa, Kayan Ilir, Kabupaten Sintang pada 15 Juni 1970 ini meyakini bahwa pemerataan pembangunan adalah kunci menuju kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Barat.
"Kalimantan Barat itu luas, dan masyarakatnya tersebar di seluruh wilayah. Pembangunan akses jalan dan jembatan yang menghubungkan seluruh daerah di Kalbar harus terus diprioritaskan. Hanya dengan cara ini kita bisa berharap menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat," ujar Lasarus.
Salah satu langkah kegigihan Lasarus adalah mengusulkan alokasi dana Instruksi Presiden (Inpres) untuk menangani masalah infrastruktur jalan dan jembatan, yang merupakan kewenangan pemerintah daerah.
"Hingga saat ini, saya terus memperjuangkan agar pemerintah pusat segera menyalurkan alokasi anggaran pembangunan dari dana Inpres yang telah disetujui Presiden. Target saya adalah akhir Desember ini semua usulan pembangunan dan perbaikan jalan serta jembatan yang bersumber dari pemerintah pusat harus sudah dilaksanakan," tegas Lasarus.
Pada tahun 2023, Lasarus berhasil mengamankan dana sebesar Rp2,3 triliun untuk penanganan infrastruktur jalan dan jembatan di Kalimantan Barat melalui berbagai upaya yang telah dilakukannya. Dana tersebut terdiri dari usulan aspirasinya sebesar Rp1,7 triliun dalam APBN dan Rp650 miliar dari Dana Inpres.
Lasarus juga memberikan perhatian khusus terhadap masalah transportasi sungai di Kalimantan Barat, dengan mengadvokasi penyediaan kapal penyeberangan yang lebih aman untuk menggantikan perahu tradisional. Banyak warga yang masih menggunakan sampan atau kapal klotok untuk menyeberangi sungai-sungai berarus deras, yang sering kali berujung pada kecelakaan.
"Ini masalah yang serius, di mana akses transportasi yang buruk dapat mengakibatkan kesulitan dalam mendapatkan bantuan medis tepat waktu. Saya pernah mengalami momen mengharukan ketika bertemu seorang ibu yang kehilangan bayinya karena tidak dapat segera mendapatkan bantuan medis akibat akses jalan yang rusak," ucap Lasarus.
Dengan adanya akses jalan dan jembatan yang memadai, Lasarus yakin bahwa masyarakat Kalimantan Barat akan lebih mudah beraktivitas sehari-hari, mengakses layanan kesehatan, pendidikan, serta meningkatkan perekonomian dengan menjual hasil pertanian mereka.