PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, SUMATERA UTARA - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Sepasang kekasih berusia 18 tahun tega membuang bayi hasil hubungan diluar nikah mereka di sebuah perkebunan teh. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi masih hidup, namun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Menurut informasi dari Instagram Kompas TV, peristiwa ini terjadi pada hari Selasa (14/5/2024). Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang pulang dari ladang. Warga tersebut mendengar suara tangisan bayi dari semak-semak.
Warga tersebut kemudian membawa bayi tersebut ke rumah sakit terdekat. Namun, bayi tersebut tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia dalam perjalanan.
Polisi yang mendapatkan laporan tentang peristiwa ini kemudian melakukan penyelidikan. Tak lama kemudian, polisi berhasil menangkap sepasang kekasih yang merupakan orang tua bayi tersebut, di mana salah satu dari mereka masih duduk di bangku kelas 3 SMA.
Kepada polisi, Selasa 7/6, sepasang kekasih tersebut mengaku bahwa mereka membuang bayi tersebut karena tidak mampu merawatnya. Mereka mengaku bahwa mereka belum siap untuk menjadi orang tua.
Peristiwa ini tentu saja mengundang kecaman dari berbagai pihak. Banyak orang yang merasa geram dengan perbuatan sepasang kekasih tersebut. Lebih-lebih keprihatinan dari netizen yang memenuhi kolom komentar di video uanggahan tersebut.
"Astaga. Ngapain dibikin kalau tidak bertanggung jawab?" Komentar @zikri_zrm
Tidak hanya @zikri_zrm, melainkan banyak warganet yang menyayangkan kejadian memilukan ini. Salah satu diantaranya datang dari akun @najwa_fn dengan tegas dan panjang lebar.
"Seliweran berita kayak gini, kenapa gak ada perubahan aturan dari pemerintah ya? Minimal jangan cuma edukasi seks aman, tapi juga seks halal. Batasi media-media pornografi dan media tv maupun media-media sosial karena bisa memantik hasrat siapapun yang melihatnya. Biarkan anak-anak kita tumbuh tumbuh fitrah seksualitasnya secara alami." Komentar @najwa_fn
Peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan. Seorang bayi yang tak berdosa harus kehilangan nyawanya karena ulah orang tuanya. Sebelum dibuang, mereka sempat menyimpan bayi tersebut dalam jok motor.
"Gilian terjadi, hukumannya cuma 15 tahun. Belum lagi kalau dapat remisi. Keluar dari penjara, balik lagi. Terus saja seperti itu seperti lingkaran setan." Lanjut @najwa_fn
Tragedi ini juga menjadi bukti bahwa masih banyak orang yang belum siap untuk menjadi orang tua. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya edukasi tentang seks dan kesehatan reproduksi, serta faktor ekonomi.
Perlu ada upaya yang lebih serius untuk mencegah terjadinya peristiwa seperti ini kembali. Edukasi tentang seks dan kesehatan reproduksi perlu ditingkatkan, terutama bagi remaja. Selain itu, perlu juga ada upaya untuk membantu para remaja yang hamil di luar nikah, agar mereka tidak membuang bayinya.
Peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita perlu meningkatkan edukasi tentang seks dan kesehatan reproduksi, serta membantu para remaja yang hamil di luar nikah, agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.
"Kelak di Yaumil Hisab, akan datang seorang anak yang meminta haknya dan bertanya 'kenapa saya di bunuh?'" Tulis @ardillaqy