PONTIANAK DISWAY, Selasa, 23 Mei 2024, sebuah insiden kekerasan terjadi di sebuah tempat parkir di Kota Pekanbaru, Riau. Seorang pengemudi ojek online (ojol) dilaporkan dikeroyok oleh tiga orang juru parkir (jukir). Kejadian ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, menimbulkan keprihatinan masyarakat luas.
Menurut laporan yang dihimpun dari berbagai sumber, insiden ini bermula ketika pengemudi ojol tersebut berdebat dengan para jukir mengenai biaya parkir. Perdebatan semakin memanas hingga berujung pada aksi pengeroyokan. Beberapa pengemudi ojol lainnya tampak berusaha melerai sambil merekam kejadian dengan ponsel mereka.
Pengeroyokan ini memicu kemarahan dari komunitas ojol yang menganggap tindakan para jukir tersebut sangat tidak adil dan berlebihan. Mereka menuntut pihak berwenang untuk segera menangani kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Polisi setempat telah menerima laporan mengenai insiden ini dan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka berjanji akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku dan mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan, korban bernama Hendrianto (34) sudah diamankan polisi.
"Korban awalnya mengambil orderan di sebuah toko. Saat keluar, korban dimintai uang parkir oleh seorang juru parkir. Korban kemudian memberikan uang Rp 1.000 dan meminta kepada tukang parkir pertama untuk tidak dimintai lagi uang parkir oleh juru parkir kedua," kata Bery, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis malam.
Setelah itu, lanjut dia, tiba-tiba datang tukang parkir kedua yang langsung marah dan membenturkan kepalanya ke muka korban. Sementara korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke klinik terdekat.
Insiden kekerasan ini menyoroti pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik secara damai antara berbagai pihak di tempat umum. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan perlunya regulasi yang jelas terkait tarif parkir dan mekanisme penyelesaian perselisihan agar tidak berujung pada kekerasan.
Komunitas ojol berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan menyerukan adanya peningkatan perlindungan bagi pengemudi ojol dalam menjalankan tugas sehari-hari mereka. Selain itu, mereka juga meminta adanya dialog antara pihak pengelola parkir, pengemudi ojol, dan pemerintah untuk mencari solusi terbaik demi keamanan dan kenyamanan semua pihak.