PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio merilis peringatan dini cuaca tiga harian untuk wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Peringatan ini berlaku mulai Rabu, 31 Desember 2025 hingga Jumat, 2 Januari 2026.
Berdasarkan informasi resmi BMKG yang diperbarui pada Rabu, 31 Desember 2025 pukul 08.03 WIB, sejumlah daerah di Kalimantan Barat diperkirakan berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, bahkan lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 31 Desember–2 Januari 2026
Pada Rabu, 31 Desember 2025, BMKG menetapkan status Waspada atau hujan sedang hingga lebat di Kabupaten Kayong Utara, Kota Pontianak, dan Kabupaten Sekadau. Sementara itu, status Siaga atau hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sintang, serta Kota Singkawang.
Memasuki Kamis, 1 Januari 2026, potensi hujan masih meluas di berbagai wilayah. Status Waspada tercatat di Kabupaten Bengkayang, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Mempawah, Sanggau, Sekadau, Sintang, serta Kota Singkawang. Adapun status Siaga pada hari tersebut ditetapkan untuk Kabupaten Kapuas Hulu, Landak, dan Sambas.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Potensi Hujan Harian 31 Desember–6 Januari 2026
Sementara itu, pada Jumat, 2 Januari 2026, sebagian besar wilayah Kalimantan Barat masih berada pada status Waspada, meliputi Kabupaten Kapuas Hulu, Kayong Utara, Kubu Raya, Landak, Melawi, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Sedangkan Kabupaten Ketapang masuk dalam status Siaga, dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
BMKG juga menyampaikan bahwa selama periode 31 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026, wilayah Kalimantan Barat tidak berpotensi mengalami angin kencang atau dinyatakan nihil.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 29–31 Desember 2025
BMKG Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan bencana, serta terus memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG.