Pengeluaran rutin biasanya lebih mudah diprediksi. Misalnya potong rambut dua bulan sekali, beli skincare bulanan, atau langganan gym. Sementara pengeluaran sesekali sering muncul karena kebutuhan mendadak atau kondisi tertentu.
Dengan pemisahan ini, kamu bisa lebih mudah menentukan prioritas. Pengeluaran rutin bisa dimasukkan ke budget tetap, sementara yang sesekali disiapkan lewat dana cadangan.
4. Menentukan batas bulanan yang nyaman
Setelah memahami pola, saatnya menentukan batas bulanan. Banyak orang memilih kisaran 5% sampai 10% dari pendapatan untuk perawatan diri. Angka ini cukup populer karena terasa seimbang.
Namun, angka ini bukan aturan mutlak. Kalau kondisi keuangan sedang ketat, kamu bisa menurunkannya. Saat penghasilan naik, kamu bisa menyesuaikan kembali. Yang terpenting, batas ini terasa nyaman dan tidak memicu rasa bersalah.
5. Memilah perawatan yang wajib dan tambahan
Tidak semua perawatan diri punya tingkat urgensi yang sama. Ada yang bersifat dasar dan ada yang tambahan.
Perawatan dasar biasanya berkaitan langsung dengan kesehatan dan kebersihan. Skincare dasar, kebersihan tubuh, dan perawatan ringan termasuk di sini. Perawatan tambahan lebih ke kenyamanan atau estetika, seperti treatment tertentu atau layanan premium.
Dengan memilah seperti ini, kamu tetap bisa merawat diri tanpa harus selalu mengambil opsi paling mahal.
6. Biaya perawatan diri yang cenderung mahal
Ada beberapa jenis perawatan diri yang biayanya relatif besar dan sulit ditekan, terutama jika sifatnya mendesak atau berkaitan dengan kesehatan.
Contohnya:
a. Perawatan gigi seperti tambal atau behel
b. Terapi fisik atau rehabilitasi
c. Perawatan kulit medis
d. Perawatan kesehatan tertentu pasca sakit
Biaya seperti ini sering muncul di luar rencana dan tidak selalu bisa ditunda. Inilah alasan pentingnya memiliki strategi keuangan tambahan.
7. Kapan perlu memikirkan opsi pinjaman
Dalam kondisi tertentu, biaya perawatan diri bisa melampaui budget bulanan. Terutama untuk perawatan yang sifatnya medis atau mendesak. Jika dana darurat belum cukup, opsi pinjaman bisa menjadi alternatif jangka pendek.
Gunakan pinjaman legal dan resmi bank secara bijak. Hitung kemampuan bayar, pahami tenor, dan pastikan cicilan tidak mengganggu kebutuhan utama.