“Selama syuting saya memilih tidak bicara dengan Ditra. Saya harus benar-benar membenci karakternya untuk mendalami peran seorang ibu yang kehilangan anak.”
Aktor senior Zainal Chaniago bahkan menyebut film ini sebagai karya paling membekas dalam 35 tahun perjalanan kariernya—menandakan betapa kuatnya dampak emosional film ini bagi seluruh pemain.
Tim produksi berharap film ini dapat menjadi cermin sosial bagi masyarakat Indonesia.
Film ini tidak sekadar menggambarkan tragedi; ia menyoroti kerentanan perempuan, tekanan ekonomi, keterbatasan aparat di daerah, hingga pentingnya solidaritas warga.
Pesan yang ingin disampaikan jelas: Perlindungan terhadap perempuan bukan hanya tugas negara, tetapi tanggung jawab bersama.(Red)
Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES.