PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melalui Stasiun Meteorologi Supadio kembali merilis peringatan dini cuaca untuk periode Minggu, 30 November hingga Selasa, 2 Desember 2025. Berdasarkan data terbaru yang diperbarui pada Minggu, 30 November 2025 pukul 07.35 WIB, sejumlah wilayah di Kalbar diperkirakan mengalami potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Pada Minggu, 30 November 2025, BMKG menetapkan status Waspada untuk wilayah Kapuas Hulu, Ketapang, dan Melawi. Sementara itu, Kabupaten Sintang masuk dalam kategori Siaga karena berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat. BMKG mengimbau warga di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, genangan, dan longsor.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 30 November–2 Desember 2025
Memasuki Senin, 1 Desember 2025, peringatan dini meluas hampir ke seluruh Kalimantan Barat. Daerah yang berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat meliputi Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kota Pontianak, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Kondisi ini diperkirakan terjadi secara merata sepanjang hari.
Situasi serupa masih berlanjut pada Selasa, 2 Desember 2025, dengan daftar wilayah terdampak yang identik dengan hari sebelumnya. Hal ini menunjukkan pola cuaca basah di sebagian besar Kalbar akibat dinamika atmosfer yang cukup aktif di awal Desember. BMKG mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terutama di daerah rawan banjir dan bantaran sungai.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 30 November–6 Desember 2025
Sementara itu, BMKG memastikan bahwa tidak ada wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang selama tiga hari ke depan, baik pada 30 November, 1 Desember maupun 2 Desember 2025. Kondisi ini setidaknya memberikan sedikit kelegaan di tengah intensitas hujan yang meningkat.
BMKG mengimbau warga untuk terus memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG Kalbar, termasuk situs dan media sosial, guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.