Bagi Arief, bisnis berkelanjutan tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus berpijak pada tiga pilar: People, Planet, Prosperity.
“Kalau salah satunya hilang, bisnis tidak akan seimbang. Tanpa menjaga planet, kita tidak punya apa-apa lagi untuk dikelola,” ujarnya.
Dari Belitung Timur ke Pulau Pari
Setelah sukses menanam ratusan mangrove di Belitung Timur, Dus Duk Duk melanjutkan langkah hijaunya ke Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Melalui program ini, sudah terkumpul 284 pohon Rhizophora dari target 500 pohon yang akan ditanam pada 31 Desember 2025. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat tumbuh bersama.
“Bisnis Baik Harus Menumbuhkan Kehidupan”
Dari kursi kardus sederhana hingga penghargaan Forbes Indonesia 30 Under 30 (2020) untuk kategori Creative & Social Entrepreneurship, Arief membuktikan bahwa inovasi dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan. “Apapun yang kami lakukan, dari kardus daur ulang hingga penanaman mangrove, semua berawal dari satu hal, yakni cinta pada Bumi,” tuturnya.
Melalui kemitraannya dengan LindungiHutan, Dus Duk Duk menegaskan satu pesan penting: bisnis yang baik bukan hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga menumbuhkan kehidupan.