IDF menyatakan bahwa situasi kematian Basil dan Adam "sedang sedang diperiksa", dan proses ini dilakukan secara teratur setiap kali seorang anak meninggal di Tepi Barat karena tindakan IDF.
Beberapa mantan tentara Israel yang melihat bukti-bukti menyatakan keyakinan bahwa sistem hukum Israel akan memberikan perlindungan kepada tentara yang menggunakan kekuatan mematikan, tanpa mempertimbangkan apakah tindakan tersebut benar atau tidak.
Menurut data yang disampaikan oleh kelompok hak asasi manusia Israel, Yesh Din, hanya kurang dari 1% dari semua keluhan terhadap anggota militer Israel yang akhirnya diproses secara hukum.
Sejak saat itu, perhatian global telah tertuju pada konflik dan situasi kemanusiaan di Gaza, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 34. 000 orang, menurut data dari kementerian kesehatan yang dikelola oleh Hamas di daerah tersebut.
Sementara itu, aktivitas militer Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki terus meningkat, menyebabkan tahun lalu menjadi tahun paling berbahaya bagi anak-anak yang tinggal di sana.
Pada tahun 2023, Unicef melaporkan bahwa 124 anak tewas, dan 85 di antaranya meninggal setelah tanggal 7 Oktober.
Hingga saat ini pada tahun 2024, sebanyak 36 anak Palestina telah kehilangan nyawa di daerah tersebut akibat tindakan pemukim Israel atau anggota militer.