Tungku Smelter Meledak di Morowali, Serikat kini Menagih Janji Perusahaan China untuk Penyintas Luka-luka

Jumat 03-05-2024,14:25 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pada saat terjadi kejadian ledakan di tungku smelter yang dimiliki oleh PT. ITSS membeberkan sejumlah permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para pekerja, dan menjadi tugas besar bagi berbagai pihak. Insiden yang menewaskan 21 orang ini juga mengakibatkan 39 pekerja mengalami luka. Beberapa di antara mereka sudah memulai kembali bekerja setelah menerima perawatan.

 

Dalam waktu kurang dari dua bulan sejak kejadian itu, tepatnya, sejumlah pekerja mendirikan sebuah organisasi baru yang bernama Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE). Hingga saat ini, SBIPE telah memberikan dukungan kepada 10 orang yang selamat dari ledakan tungku dan mengalami cedera. Menurut organisasi buruh, kebanyakan keluarga yang terkena dampak tidak memiliki pendapatan tetap, yang selama ini menjadi sumber utama penghidupan bagi para korban.

 

 

Kecelakaan kerja yang terjadi di area IMIP beberapa bulan yang lalu merupakan hanya satu dari beberapa kecelakaan lain yang terjadi di sana. Setelah berdiskusi, mereka berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih ringan karena ledakan telah menyebabkan gangguan pada kemampuan fisik mereka.

 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa jumlah kejadian kecelakaan di sektor pertambangan, tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

 

BACA JUGA:Gelombang Panas Ekstrim Tertinggi di Sejarah, Bangladesh Liburkan 33 Juta Siswa Akibat Suhu Mencapai 43°

 

Pada bulan April yang lalu, Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE), mengadakan aksi solidaritas untuk mengumpulkan dana bagi para korban ledakan smelter di area IMIP.

 

Beberapa orang yang selamat dari insiden kebakaran di pabrik smelter PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah sedang menjalani perawatan medis.

Kategori :