Ia menutup dengan tiga tantangan, yaitu selalu bertanya, selalu verifikasi, dan selalu refleksi.
Antusiasme yang terlihat dari aktifnya chat, polling, dan diskusi menunjukkan bahwa critical thinking bukan sekadar topik akademis. Di era AI yang dipenuhi informasi dari berbagai sumber, kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional menjadi semakin krusial.
Ketika webinar berakhir, ribuan mahasiswa UPN Veteran Jakarta itu tidak hanya membawa pengetahuan tentang Critical Thinking Framework, Cognitive Bias dan Logical Fallacies. Mereka membawa kesadaran bahwa pikiran mereka adalah milik mereka sendiri, dan mereka punya kuasa untuk memilih bagaimana menggunakannya.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES