Ia berharap film ini dapat menjadi pemicu semangat bagi para pelaku seni muda di Kalimantan Barat untuk terus berkarya. “Cerita ini membawa pesan moral yang kuat. Saya ingin anak-anak muda Kalbar tahu bahwa mereka bisa berkarya tanpa rasa malu dan tanpa harus menyerah. Potensi kita besar, tinggal bagaimana kita percaya diri dan mau berkembang,” tambahnya.
Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk menegaskan dukungan terhadap karya lokal. Melalui pendekatan kreatif dan edukatif seperti film Andai Ibu Bisa Terbang, pesan tentang kesehatan dan semangat kebersamaan dapat tersampaikan dengan cara yang lebih menyentuh.
Selain menjadi sarana refleksi nasional, acara ini juga memperlihatkan bagaimana generasi muda Kalbar mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan budaya melalui kreativitas. Film tersebut kini menjadi simbol bahwa menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan pemuda yang sehat, cerdas, dan berjiwa seni tinggi.