PONTIANAKINFO.COM, PONTIANAK - Ajang Borneo Combat Championship (BCC) melaksanakan Weight In (penimbangan berat badan) yang digelar di GOR Terpadu Ayani Pontianak pada Sabtu, 18 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini menjadi bagian penting untuk memastikan seluruh petarung memenuhi regulasi dan siap secara fisik menjelang pertandingan utama.
Pantauan Pontianak Disway, suasana di lokasi berlangsung penuh semangat. Para petarung bersama pelatih masing-masing saling berinteraksi saat proses timbang berat badan dan pemeriksaan kesehatan dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyesuaikan kondisi tubuh sekaligus menjaga kekompakan tim jelang laga.
Mahaji Arbaim selaku panitia acara menyampaikan bahwa seluruh persiapan kegiatan Borneo Combat Championship telah hampir rampung dan tinggal sedikit tahap akhir.
BACA JUGA:Petinju Nasional Daud Yordan Siap Dukung Deddy Supriadi Pimpin KONI Pontianak
“Untuk kesiapan acara kita sudah hampir rampung, jadi sisa finishing-finishing aja sedikit dari ring segala macam, seluruh fighter sudah dengan kondisi yang sangat prima, sudah di cek oleh tim kesehatan juga, saya rasa 90% tinggal berjalan saja,” ujar Mahaji.
Ia menambahkan harapannya agar ajang seperti Borneo Combat Championship dapat terus digelar secara rutin sebagai wadah peningkatan kualitas atlet di Kalimantan Barat.
“Yang saya harapkan semoga kedepannya akan terjadi event-event seperti ini lagi, kolaborasi antara beberapa cabor mau kombat apapun itu, yang dimana tujuannya satu, untuk menaikan dari segi kompetitif atlet-atlet tadi supaya memang ada nilai-nilai yang lebih baik,” tuturnya.
BACA JUGA:Mantan Striker Manchester United, Wayne Rooney Dari Lapangan Hijau ke Ring Tinju
Lebih lanjut, Mahaji menilai minat masyarakat terhadap olahraga bela diri di Pontianak dan Kalimantan Barat terus meningkat, baik dari kalangan muda maupun dewasa.
"Apalagi kalau olahraga sekarang sangat digemari mau dari usia muda, atau orang tua memang lagi sangat baik peminatnya, jadi saya harap kedepan untuk kegiatan-kegiatan sports seperti ini akan tetap diadakan, jadi setahun jangan hanya satu kali, kalau bisa 2 sampai 3 kali,” pungkasnya.