Tim SAR Kena Prank, Pencarian Pemuda Tenggelam Ternyata Bersembunyi di Rumah Temannya

Kamis 25-04-2024,11:43 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho
Editor : Adhitya Pangestu Putra, S. Si

Banyak orang di masyarakat merasa kesal dan tidak puas karena mereka merasa diperlakukan curang oleh korban yang berasal dari keluarga dan masyarakat Maukeo Desa Wolotelu. 

 

Mereka merasa sangat lelah karena telah membuang banyak waktu dan tenaga dalam upaya pencarian di laut. Selain itu, Tim SAR dan Basarnas, pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat turut membantu dalam melakukan pencarian.

 

Dalam kesempatan tersebut, Fransiskus Wawo, yang merupakan perwakilan dari tokoh masyarakat, meminta kepada keluarga besar untuk menyampaikan hasil pertemuan keluarga agar mengklarifikasi dan mengadakan konferensi pers melalui media cetak dan elektronik oleh Tomas Alfa Edison Iwa atau anggota keluarga lainnya. 

 

Mereka juga diminta untuk menyampaikan permintaan maaf atas kejadian dan situasi yang telah mengganggu keamanan masyarakat.

 

Perwakilan dari tokoh-tokoh masyarakat mengusulkan agar diadakan acara syukuran untuk merayakan keberuntungan yang diterima oleh keluarga setelah ditemukannya Thomas Alfa Edison. Mereka juga menganggap penting untuk menyampaikan permintaan maaf atas kekecewaan yang dialami oleh semua pihak akibat peristiwa tersebut. 

 

Oleh karena itu, perlu dilakukan upacara adat Khago Mae (merangkul kembali) untuk menyatukan kembali jiwa korban yang sebelumnya dianggap meninggal oleh keluarga setelah mencari selama dua hari dan tiga malam tanpa hasil," ungkapnya.

 

Sementara itu, Sekdes Wolotelu, Muhammad Gera mewakili keluarga dan mengucapkan terima kasih atas perhatian terhadap musibah yang dialami keluarga.

 

"Kami dengan semua daya dan upaya yang selama ini dilakukan. Apa yg menjadi permintaan masyarakat melalui tokoh masyarakat, kami sebagai keluarga besar menerima dan menyanggupi berdasarkan hasil kesepakatan keluarga besar."

 

Kategori :