PONTIANAKINFO.COM,Pontianak – Perwakilan dari Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak bersama tim dari LESA Kalimantan Barat menggelar diskusi kolaboratif terkait solusi digitalisasi sistem pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Selasa (2/7). Pertemuan ini menjadi salah satu langkah awal untuk menjawab tantangan dalam sistem pembayaran yang selama ini dirasakan belum sepenuhnya efisien dan terintegrasi.
Dalam diskusi tersebut, dibahas kondisi eksisting pembayaran UKT UNTAN yang saat ini masih terbagi dalam dua metode, yaitu pembayaran secara konvensional melalui Bank Kalbar dan pembayaran menggunakan Virtual Account (VA) melalui Bank Negara Indonesia (BNI). Kondisi ini menjadi perhatian utama karena dinilai dapat membingungkan mahasiswa serta memperpanjang proses administrasi keuangan kampus.
BACA JUGA:Transformasi Pendidikan Kejuruan, Telkom Perkuat Sinergi dengan SMK Negeri 7 Pontianak
Sebagai tindak lanjut, kedua belah pihak sepakat untuk menjadwalkan pertemuan lanjutan secara daring melalui Zoom Meeting. Pertemuan tersebut akan difokuskan pada eksplorasi lebih lanjut terhadap solusi Finpay, yang ditawarkan sebagai sistem pembayaran alternatif. Finpay dinilai memiliki potensi untuk memberikan kemudahan, kecepatan, serta transparansi dalam proses transaksi pembayaran UKT. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan integrasi data yang lebih baik antara pihak kampus dan lembaga keuangan.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen UNTAN dan LESA Kalbar dalam mendukung modernisasi sistem administrasi kampus melalui pemanfaatan teknologi digital. Inisiatif digitalisasi ini juga sejalan dengan semangat transformasi layanan pendidikan tinggi, yang menempatkan efisiensi dan kenyamanan mahasiswa sebagai prioritas utama. Dengan sistem yang lebih terpusat dan otomatis, diharapkan proses pembayaran UKT dapat berlangsung tanpa hambatan administratif yang tidak perlu.
BACA JUGA:Kunjungan Telkom ke PLBN Entikong: Dorong Transformasi Digital Wilayah Tapal Batas
Kolaborasi antara UNTAN dan LESA Kalbar diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi sistem keuangan kampus, tetapi juga menjadi contoh penerapan transformasi digital dalam manajemen pendidikan tinggi. Upaya ini membuka ruang bagi kolaborasi jangka panjang dalam mengembangkan ekosistem kampus yang lebih terintegrasi, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.