BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 21–27 Juni 2025

Sabtu 21-06-2025,09:50 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

PONTIANAKINFO.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi kemudahan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat pada periode Sabtu, 21 Juni hingga Jumat, 27 Juni 2025. Berdasarkan peta prakiraan dari BMKG, tren risiko karhutla meningkat tajam dan mencapai puncaknya pada pertengahan hingga akhir pekan.

Pada awal periode, 21 Juni 2025, sebagian besar wilayah Kalbar bagian barat, selatan, dan tengah sudah berada dalam zona potensi tinggi hingga sangat tinggi (warna merah dan merah tua). Sementara wilayah utara dan timur masih menunjukkan warna kuning dan hijau, menandakan kategori sedang hingga mudah terbakar.

Namun kondisi sempat membaik pada 22 Juni, dengan mayoritas wilayah kembali ke zona aman (biru). Perubahan ini tidak berlangsung lama. Mulai 23 Juni, risiko karhutla kembali meningkat drastis. Wilayah seperti Ketapang, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Kubu Raya menjadi area paling terdampak dengan dominasi warna merah di peta prakiraan BMKG.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 21–27 Juni 2025

Puncak risiko karhutla terjadi pada 25 dan 26 Juni 2025. Hampir seluruh wilayah Kalbar, termasuk Kapuas Hulu, Bengkayang, dan sebagian Sintang, masuk dalam kategori sangat mudah terbakar. Hanya sedikit daerah di pesisir utara dan sebagian tenggara yang masih tergolong aman. Kondisi ini masih berlanjut hingga 27 Juni, meski terjadi sedikit penurunan di wilayah timur.

Faktor pemicu meningkatnya potensi karhutla ini meliputi cuaca panas berkepanjangan, angin kering, dan kelembaban tanah yang menurun drastis akibat minimnya curah hujan. BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apapun. Pemerintah daerah juga didorong untuk memperketat patroli dan mitigasi dini demi mencegah kebakaran meluas.

Kategori :