"Ragam gerak Tahto dan Langkah Nyulam membentuk pola-pola halus yang secara langsung merefleksikan motif sulam khas Melayu," tambahnya.
BACA JUGA:Produk UMKM Pontianak Sukses Curi Perhatian di Indonesia City Expo Surabaya 2025
Wasis juga menekankan bahwa tarian ini merupakan bentuk penyulaman identitas budaya dalam lintasan ruang dan waktu.
"Klimaks pertunjukan menampilkan rajutan gerak yang menyatu dalam simbol Kalengkang, yang melambangkan keterikatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan," jelasnya.
Sebagai penutup tarian, para penari memberikan salam penghormatan yang dipersembahkan sebagai bentuk dedikasi terhadap pelestarian budaya.
"Melalui tarian ini, kami berharap gerak tari menjadi medium abadi untuk menjaga, merawat, dan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi," tutup Wasis.