Setelah menyadari korban tidak bernapas, Iftahurahmah mengaku sempat mencoba memberikan pertolongan, namun korban sudah tidak memiliki detak jantung. Dalam kepanikan, pelaku membungkus tubuh korban menggunakan plastik dan karung, lalu meletakkannya di sisi rumah.
Penemuan Jenazah dan Pengakuan Pelaku
Pada 21 Agustus 2024, ayah korban yang baru pulang dari luar kota mulai mencari keberadaan Nizam. Ia mempertanyakan kepada sang istri, namun tidak mendapatkan jawaban pasti. Akhirnya, sang ayah melaporkan kehilangan anak kepada pihak kepolisian.
Malam harinya, ayah Nizam menerima telepon dari ibu kandung Iftahurahmah yang meminta maaf atas tindakan putrinya dan menyampaikan bahwa jasad cucunya ada di sekitar rumah. Penemuan jasad Nizam yang sudah membusuk menjadi titik balik penyelidikan.
"Akhirnya dibawa ke Polda Kalimantan Barat sekitar hari Kamis jam 8 malam, setelah dicek, diiterogasi oleh petugas akhirnya ibu tirinya mengaku bahwa dia yang melakukan penganiayaan sehingga megakibatkan meninggal dunia," ujar Petit.