PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Sebuah gempa besar mengguncang Laut Jawa pada Jumat siang, 22 Maret 2024 TU. Kekuatannya mencapai 6,1 (atau 5,9 menurut pembaruan terbaru). Episentrumnya berjarak 60 km sebelah barat Pulau Bawean (Kabupaten Gresik, Jawa Timur).
Yang membuatnya begitu mengejutkan adalah kedalaman yang sangat dangkal, hanya 10 km. Hal ini menandakan bahwa gempa ini merupakan gempa kerak dangkal dari sesar aktif di wilayah tersebut. Berbeda dengan gempa yang berasal dari subduksi lempeng Australia - lempeng Sunda (Eurasia), yang biasanya terjadi di sekitar Pulau Bawean dengan kedalaman lebih dari 500 km. Data dari akselerometer menunjukkan bahwa gempa ini menghasilkan getaran dengan intensitas maksimum mencapai 5 MMI. Sejalan dengan pengalaman Indonesia, pada tingkat intensitas tersebut, kerusakan ringan mulai terjadi. Berdasarkan mekanisme fokusnya, gempa langka ini terjadi akibat pematahan mendatar (strike). BACA JUGA:Tragedi Naas Bocah 5 Tahun Terlindas Bus PO Sinar Dempo Saat Mengincar Klakson Telolet di Pelabuhan Merak Tapi, bagaimana bisa terdapat sesar mendatar aktif di tengah-tengah Laut Jawa? Ceritanya dimulai sekitar 90 juta tahun yang lalu. Ketika pecahan daratan Australia mulai berpisah, yang kemudian menyebabkan benturan dengan bagian barat Indonesia. Peristiwa ini yang akhirnya membentuk Pulau Jawa seperti yang kita kenal sekarang. Jika kita menggambar garis imajiner dari Tanjung Karangbolong (Kabupaten Kebumen) hingga Semenanjung Muria (Kabupaten Jepara), semua wilayah di sebelah timur garis itu berasal dari Australia. Jejak peristiwa ini masih terlihat dalam bentukan-bentukan geologis yang panjangnya sangat mencolok. Bentukan tersebut terlihat dari Perbukitan Karangbolong di selatan hingga Pegunungan Meratus di utara. Itulah yang disebut sebagai sesar besar Kebumen-Muria-Meratus, istilah yang diperkenalkan oleh Awang Satyana & Purwaningsih (2002). Sesar besar ini aktif sejak sekitar 60 juta tahun yang lalu dan kini sebagian besar sudah tidak aktif. BACA JUGA:Tragedi Penembakan di Papua, 2 Prajurit TNI Meninggal, Senjata Milik Mereka Dirusak Meskipun begitu, beberapa bagian masih tetap aktif, seperti sesar Pati (di sebelah selatan Gunung Muria). Selain itu, menurut penelitian Lunt (2019), terdapat dua sesar lainnya di Laut Jawa yang terhubung, yaitu sesar Muria (di Laut) dan sesar West 15. Disebut West 15 karena menjadi batas bagi cekungan West 15. Dan tepat di area pertemuan dua sesar inilah gempa dangkal yang langka terjadi di Laut Jawa pada siang tadi.Gempa Spektakuler di Laut Jawa & Rahasia Tersembunyi Pulau Jawa
Jumat 22-03-2024,17:52 WIB
Reporter : Erwin Irvandi Putra, S. Sos
Editor : Adhitya Pangestu Putra, S. Si
Tags : #sesar aktif
#sejarah geologi
#pulau jawa
#laut jawa
#indonesia
#gondwana
#geologi regional
#gempa bumi
#bmkg
#australia
Kategori :
Terkait
Senin 16-12-2024,13:05 WIB
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Pariaman, Berikut Daerah yang Terkena Dampaknya
Jumat 29-11-2024,13:09 WIB
Jelang Ramadan, Berikut 3 Toko Kurma Terbaik di Indonesia untuk Belanja Hemat dan Berkualitas
Rabu 25-09-2024,00:12 WIB
Update Korban dan Analisis BMKG Soal Gempa M 6,4 yang Guncang Bonebolango, Gorontalo
Selasa 27-08-2024,13:38 WIB
Gempa M 6,2 Guncang Tanimbar, Kerusakan Dilaporkan Terjadi di Beberapa Wilayah
Senin 26-08-2024,20:57 WIB
Gempa Bumi 5,8 Magnitudo Guncang Gunung Kidul, BMKG Pastikan Tak Ada Potensi Tsunami
Terpopuler
Kamis 30-01-2025,15:45 WIB
Update Normalisasi Jalur KA antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug
Kamis 30-01-2025,11:51 WIB
BMKG Kalimantan Barat Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 30 Januari - 1 Februari 2025
Jumat 31-01-2025,04:38 WIB
Kompetisi Bahasa Inggris dengan Total Hadiah Puluhan Juta Rupiah di Ulang Tahun The British Institute ke-41
Kamis 30-01-2025,13:26 WIB
Pengajuan ETF Dogecoin Membawa Meme Coin ke Level Baru
Terkini
Jumat 31-01-2025,10:57 WIB
Nusantara Global Network Gandeng Valetax untuk Luncurkan Program "Menjadi Introducing Broker"
Jumat 31-01-2025,10:18 WIB
BMKG Kalimantan Barat Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 31 Januari - 2 Februari 2025
Jumat 31-01-2025,07:02 WIB