PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK - Dalam rangka menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Barat menggelar High-Level Meeting (HLM) di Aula Keriang Bandong. Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., dan dihadiri oleh sejumlah kepala daerah serta perwakilan dari berbagai dinas terkait.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut bupati dari berbagai wilayah, termasuk Kubu Raya, Landak, Sintang, Kapuas Hulu, Sanggau, Kayong Utara, Ketapang, serta Wali Kota Pontianak, Bupati Sambas, dan Singkawang. Rapat ini bertujuan untuk mengoordinasikan implementasi Strategi 4K, yaitu Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan, Kestabilan Harga, dan Komunikasi Efektif, guna mengendalikan inflasi di Kalimantan Barat.
Kepala Perwakilan BI Wilayah Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari (Anggi), mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat pada tahun 2025 dapat mencapai 4,4% hingga 5,2%, dengan target inflasi berada dalam rentang 2,5% ± 1%. Upaya ini dilakukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan signifikan menjelang perayaan Idulfitri.
BACA JUGA:Pontianak Kota Sangat Inovatif, Pemkot Dorong Unit Kerja Tingkatkan Inovasi
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappenas juga menyoroti sejumlah komoditas yang berpotensi menyebabkan inflasi, di antaranya cabai, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng. Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta untuk lebih waspada dalam mengantisipasi fluktuasi harga melalui optimalisasi strategi 4K.
Strategi ini menekankan pentingnya keterjangkauan harga bagi masyarakat, memastikan ketersediaan pasokan di pasar, menjaga kelancaran distribusi bahan pokok, serta meningkatkan komunikasi yang efektif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Selain itu, pemantauan intensif terhadap harga bahan pokok akan terus dilakukan guna mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali menjelang HBKN.
Dengan koordinasi yang solid antara pemerintah daerah, BI, dan dinas terkait, diharapkan inflasi di Kalimantan Barat tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Upaya ini menjadi langkah nyata dalam memastikan stabilitas ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat, khususnya menjelang momentum hari raya yang kerap diwarnai dengan peningkatan kebutuhan bahan pokok.