PONTIANAKINFO.DISWAY.ID – TikToker asal Pontianak, Riezky Kabah, dijemput paksa oleh polisi dari kediamannya pada Selasa, 3 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB. Penjemputan ini dilakukan menyusul laporan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat atas dugaan penghinaan terhadap profesi guru dalam video yang diunggahnya di media sosial.
Momen Riezky Kabah duduk manja saat dijemput polisi terkait kasus dugaan penghinaan guru.
Berikut enam fakta terkait kasus ini:
-
Video Kontroversial
Pada 9 Februari 2025, Riezky Kabah mengunggah video di akun TikToknya yang menyebut guru sebagai "koruptor" dan "pemalak berkedok pendidik". Ia menuduh adanya praktik pungutan liar di sekolah dan menyebut guru tidak layak dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. -
Kecaman dari Berbagai Pihak
Video tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama tenaga pendidik yang merasa profesi mereka dilecehkan. Banyak warganet mengecam pernyataan Riezky dan mendukung langkah hukum terhadapnya. -
PGRI Kalbar Melapor ke Polda
PGRI Kalbar resmi melaporkan Riezky ke Polda Kalimantan Barat pada 26 Februari 2025. Mereka menilai pernyataan Riezky telah mencoreng nama baik profesi guru dan meminta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus ini secara serius. -
Polisi Mulai Bertindak
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polda Kalbar mulai melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan memanggil sejumlah pihak untuk diperiksa. Jika terbukti bersalah, Riezky dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik. -
Dijemput Paksa oleh Polisi
Pada Selasa malam, 3 Maret 2025, polisi mendatangi kediaman Riezky Kabah dan membawanya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi memastikan proses hukum terhadap Riezky berjalan sesuai prosedur yang berlaku. -
Permintaan Maaf yang Kontroversial
Sebelumnya, Riezky telah mengunggah video klarifikasi di Instagram, namun tidak secara eksplisit meminta maaf. Ia hanya menyebut bahwa ucapannya merupakan bentuk kekecewaan pribadi terhadap sistem pendidikan. Video klarifikasinya justru semakin memancing kritik dari publik.
Saat ini, Riezky Kabah masih dalam pemeriksaan kepolisian. Kasus ini menjadi sorotan nasional dan diharapkan dapat memberikan efek jera bagi siapapun yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial.