PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Penyelidikan awal terkait kebakaran besar yang melanda Los Angeles County, California, mengungkapkan bahwa serangkaian korsleting listrik di tiga wilayah Eaton, Palisades, dan Hurst menjadi pemicu utama. Kebakaran ini telah menghancurkan ribuan rumah dan menyebabkan badai api yang meluas di kawasan tersebut.
Bob Marshall, CEO Whisker Labs, penyedia sistem sensor daya Ting, mencatat ratusan insiden korsleting listrik terjadi sebelum kebakaran dimulai. Di Palisades, 25 insiden terdeteksi satu jam sebelum alarm kebakaran berbunyi, disusul 18 kejadian lainnya dalam satu jam setelah kebakaran terjadi. Di Eaton, tercatat 50 insiden korsleting dalam satu jam sebelum api menyebar, sementara di Hurst, 120 insiden korsleting terdeteksi dalam empat jam sebelum kebakaran, termasuk 51 kejadian yang terjadi satu jam sebelum api ditemukan.
Marshall menduga angin kencang yang meniupkan ranting pohon ke kabel listrik atau menyebabkan kabel saling bertabrakan menjadi penyebab korsleting dan percikan api. Ia juga mempertanyakan langkah penyedia listrik yang tidak segera memutus aliran listrik meski kondisi cuaca ekstrem telah diprediksi sebelumnya.
Kebakaran ini menciptakan badai api yang meluluhlantakkan lebih dari 10.000 rumah dan bangunan. Kebakaran terbesar di Pacific Palisades telah menghanguskan lebih dari 7.000 hektare, menghancurkan lebih dari 300 rumah, dan mengancam sekitar 13.300 rumah lainnya. Kebakaran Eaton, kebakaran terbesar kedua, melalap 4.300 hektare dan menyebabkan setidaknya lima korban jiwa.
BACA JUGA:Infeksi HMPV? Kenali Gejala, Risiko, dan Langkah Pencegahannya
Southern California Edison (SCE), penyedia listrik terbesar di wilayah tersebut, menyatakan tengah menyelidiki penyebab kebakaran di Eaton dan Hurst. Beberapa saluran listrik di dekat lokasi kebakaran dilaporkan telah dimatikan, tetapi belum ada konfirmasi apakah semua aliran listrik telah diputus tepat waktu.
Di lansir dari BeritaSatu Gubernur California Gavin Newsom telah mengumumkan keadaan darurat untuk mengatasi dampak kebakaran. Meskipun kecepatan angin mulai menurun, peringatan merah risiko kebakaran tetap diberlakukan hingga 10 Januari malam.
Para ahli menyerukan langkah pencegahan lebih ketat, termasuk penggunaan sistem pemutusan listrik otomatis saat cuaca ekstrem, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.