PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (LI BAPAN) Provinsi Kalimantan Barat kembali memberikan tanggapan terkait kasus UPPTD Siantan Tahap 4 Tahun Anggaran 2021 yang masih berlangsung di persidangan. Ketua LI BAPAN Kalbar, S. Febyan Babaro, menyoroti sejumlah kejanggalan dalam proses hukum, mulai dari dugaan manipulasi dokumen, pengarahan saksi, hingga indikasi pemerasan terhadap terdakwa oleh oknum Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati).
Menurut Febyan, persidangan kasus ini dipenuhi berbagai ketidakberesan, seperti tidak diserahkannya dokumen penting kepada Tim Penasehat Hukum, termasuk hasil audit BPK dan bank garansi. Ia juga mencurigai jawaban para saksi yang terkesan terlalu terstruktur, seolah-olah sudah diarahkan. “Saat saksi EM diberondong pertanyaan oleh Tim Penasehat Hukum, terlihat bingung dan secara spontan menoleh ke arah jaksa, seakan-akan meminta arahan untuk menjawab,” ujar Febyan sambil tersenyum. Febyan juga menyinggung dugaan manipulasi dokumen perkara. Tim Penasehat Hukum mengungkap bahwa berkas terkait dana titipan PKN senilai Rp 2,4 miliar tidak lengkap. Jaksa beralasan bahwa mereka tidak berkewajiban menyerahkan dokumen tersebut, meski aturan dalam KUHAP dan UU Advokat jelas mengatur sebaliknya. BACA JUGA:Empat TKP Pencabulan Terhadap Anak Terungkap, Tersangka Ayah Kandung Korban Ditangkap “Kasus ini semakin absurd. Banyak pelanggaran hukum acara, hak-hak terdakwa dan Penasehat Hukum diabaikan,” tegas Febyan. Dalam persidangan, saksi SY diketahui memberikan keterangan palsu di bawah sumpah. SY membawa dokumen yang awalnya disebut sebagai “resume pribadi,” tetapi belakangan terbukti merupakan salinan BAP yang didapatkan dari oknum tertentu. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya pengarahan kepada saksi. “Dari awal kami menduga para saksi telah diarahkan oleh oknum jaksa. Apalagi terdakwa MCO menjadi korban pemerasan oleh oknum Kajari dan Kajati, yang difasilitasi oleh oknum Ketua DPR dan politisi partai besar di Kalimantan Barat,” ujar Febyan. BACA JUGA:3 Jenis Kejahatan Tertinggi di Kalimantan Barat, Rp 55,32 Miliar Terselamatkan Intimidasi dan Pelanggaran Proses Hukum Febyan juga menyoroti pernyataan Kepala Kejati Kalbar, Edyward Kaban, yang dalam sebuah acara ulang tahun Adhyaksa ke-64 meminta peningkatan jumlah kasus korupsi. Febyan menilai pernyataan tersebut menjadi tekanan bagi para jaksa untuk memaksakan kasus meski belum memiliki bukti yang matang, sehingga berpotensi melanggar aturan hukum. “Pernyataan itu seperti memberi tekanan kepada jaksa untuk memproses kasus secara terburu-buru, meskipun belum siap,” kata Febyan. Akibatnya, proses hukum yang berlangsung kerap menyimpang dari ketentuan. Apresiasi dan Harapan Febyan memberikan apresiasi kepada majelis hakim yang dipimpin Joko Waluyo karena dianggap bijaksana dan adil dalam menangani perkara ini. Ia berharap semua pihak yang terlibat, terutama oknum jaksa, dapat bersikap profesional dan tetap mematuhi peraturan hukum yang berlaku. “Kami berharap para penegak hukum tetap bekerja secara objektif dan menghindari upaya memperkeruh proses peradilan dalam kasus ini,” tutup Febyan. BACA JUGA:Marak Anak Bawah Umur Dugem di Pontianak, DPRD Siap Awasi dan Tegaskan Sanksi Penutup Kasus UPPTD Siantan Tahap 4 Tahun Anggaran 2021 terus menjadi perhatian publik karena berbagai dugaan pelanggaran hukum dan intimidasi. LI BAPAN Kalimantan Barat menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus ini hingga seluruh fakta terungkap demi tercapainya keadilan.Dugaan Kasus di Paksakan : Uang Titipan Digelapkan MCO Sebut Intimidasi Serta Diperas Oknum Kajari dan Kajati
Sabtu 11-01-2025,14:49 WIB
Reporter : Adhitya Pangestu Putra, S. Si
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Tags : #wisata kuliner kalimantan barat
#li bapan kalbar
#li bapan
#li bapan
#korupsi
#dugaan pemerasan
#dugaan kasus korupsi
#dewan pimpinan daerah lembaga investigasi badan advokasi penyelamat aset negara
Kategori :
Terkait
Rabu 16-04-2025,16:51 WIB
LI Bapan Kembali Sindir Dugaan Korupsi Bupati Melawi Lewat Poster Satir “The King of Corruption”
Kamis 20-03-2025,22:36 WIB
Pemkab Kubu Raya Terima Penghargaan KPK atas Pencegahan Korupsi
Selasa 11-03-2025,23:09 WIB
LI BAPAN Bongkar Seluruh Proyek Oknum Jaksa Nakal di Kalbar
Minggu 02-03-2025,08:16 WIB
Viral Hina Guru, TikToker Rizky Kabah Dilaporkan PGRI Kalbar, Berikut Kronologi Lengkapnya!
Sabtu 01-03-2025,20:45 WIB
Playing Victim! Rizky Kabah Minta Maaf Tapi Malah Salahkan Guru, #justiceforiky?
Terpopuler
Rabu 07-05-2025,11:47 WIB
Pasca Penutupan Transmart Kubu Raya: XXI Berikan Harga Tiket Murah, Lantai 1 Masih Beroperasi
Rabu 07-05-2025,09:20 WIB
BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 7–9 Mei 2025
Rabu 07-05-2025,13:57 WIB
Kabar Gembira! Beli Tiket Kereta Api Kini Lebih Murah dengan Fitur Flexy Poin di Access by KAI
Rabu 07-05-2025,12:43 WIB
5 Alasan Proses Approval Harus Dibuat Otomatis
Rabu 07-05-2025,13:53 WIB
RPJMD Pontianak 2025-2029: Pemkot Fokus Ciptakan Ekonomi Inklusif
Terkini
Rabu 07-05-2025,13:57 WIB
Kabar Gembira! Beli Tiket Kereta Api Kini Lebih Murah dengan Fitur Flexy Poin di Access by KAI
Rabu 07-05-2025,13:57 WIB
Satgas KTR Pontianak Sidak Hotel, Sekolah, dan Kantor, Tegakkan Perda Kawasan Tanpa Rokok
Rabu 07-05-2025,13:53 WIB
RPJMD Pontianak 2025-2029: Pemkot Fokus Ciptakan Ekonomi Inklusif
Rabu 07-05-2025,12:43 WIB
5 Alasan Proses Approval Harus Dibuat Otomatis
Rabu 07-05-2025,12:42 WIB