Lebih dari 1.000 Bayi Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel di Gaza Sejak 2023

Jumat 03-01-2025,10:44 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Lebih dari 1.000 bayi dilaporkan meninggal dunia akibat serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Menurut otoritas media pemerintah Gaza, sebanyak 1.091 bayi, termasuk 238 bayi baru lahir, kehilangan nyawa dalam agresi yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini.

Meski mendapat desakan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangannya. Hingga kini, lebih dari 45.550 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas, sementara lebih dari 108.300 lainnya terluka.

Selain serangan udara, Israel juga memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza, membuat seluruh populasi wilayah tersebut menghadapi ancaman kelaparan. Pada Senin, 30 Desember 2024, otoritas setempat melaporkan tujuh orang, termasuk enam bayi, meninggal dunia akibat paparan cuaca dingin ekstrem di tengah blokade yang membatasi akses bantuan kemanusiaan.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Ketua Otoritas Pertahanan Israel Yoav Gallant. Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

BACA JUGA:Solidaritas untuk Palestina dan Lebanon, Pesan Kuat Menlu Sugiono di KTT BRICS Plus

Sementara itu, UNICEF kembali menyerukan gencatan senjata segera untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan. Badan PBB tersebut mengungkapkan bahwa meskipun telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka tetap jauh dari tercukupi. Banyak warga Gaza yang mengungsi tidak memiliki tempat berlindung yang layak atau kebutuhan dasar lainnya.

Kondisi semakin memburuk setelah banjir melanda beberapa wilayah di Gaza dalam beberapa hari terakhir. Puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al-Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis terendam banjir, menambah penderitaan warga yang sudah hidup dalam situasi tidak manusiawi.

Desakan dunia internasional terus menguat untuk menghentikan kekerasan dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera disalurkan ke Gaza. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda gencatan senjata yang dapat mengakhiri krisis kemanusiaan ini.

Kategori :