Foto Natal Mohamed Salah: Tradisi yang Memancing Polemik Tahunan

Kamis 26-12-2024,10:25 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pemain bintang Liverpool, Mohamed Salah kembali menuai kontroversi usai mengunggah foto perayaan Natal di akun media sosialnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Salah selalu rutin memposting foto Natal bersama keluarganya, meski sebagai seorang Muslim tidak boleh merayakan Natal.

Salah membagikan foto Natal pada Kamis, 26 Desember 2024 dini hari. Dalam foto tersebut, dia berpose bersama sang istri, Magi, dan kedua putri mereka di depan pohon Natal yang dihiasi dengan dekorasi khas.

Unggahan ini langsung dibanjiri berbagai komentar dari penggemar. Sebagian besar komentar bernada negatif, dengan beberapa pihak mendesak Salah untuk menghapus foto tersebut. Banyak fans Muslim menganggap tindakan Salah sebagai sesuatu yang melenceng dari ajaran agama Islam.


Komentar warganet saat Mohamed Salah memposting perayaan natalnya bersama keluarganya-mosalah-Instagram

Kritik terhadap Salah bahkan menjadi sorotan media Inggris, seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail dalam sebuah artikel berjudul  "Mohamed Salah dikritik fans Muslim setelah bintang Liverpool itu membagikan foto teranyar bersama istri dan anak di depan pohon Natal" (dalam terjemahan).

BACA JUGA:Apa Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Umat Muslim?

Daily Mail mengangkat berbagai komentar negatif yang diarahkan kepada Salah. Media tersebut menyoroti kekecewaan fans yang merasa Salah tidak seharusnya melakukan hal tersebut sebagai seorang Muslim.

"Postingan Salah yang berisi ucapan selamat yang meriah memancing reaksi marah dari para pengikutnya yang Muslim setiap tahun," tulis Daily Mail. 

"Namun, dia jelas tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat dengan apa yang telah menjadi tradisi baginya dan keluarganya," tambahnya.

Di balik kontroversi ini, Salah sebenarnya adalah sosok yang berkontribusi dalam melawan stigma Islamophobia di Inggris. Berdasarkan studi Universitas Stanford pada 2019, keberadaan Salah di Liverpool berdampak signifikan dalam menurunkan tingkat kejahatan kebencian di wilayah Merseyside hingga 18,9 persen. Selain itu, jumlah tweet bernada anti-Muslim dari pendukung klub juga menurun drastis sejak Salah bergabung dengan Liverpool.

Kategori :