Modus Baru Peredaran Uang Palsu di Sambas, Pedagang Desa Pangkalan Kongsi jadi Korban Penipuan

Jumat 20-12-2024,12:45 WIB
Reporter : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Seorang pedagang sembako di Dusun Dungun Perapakan, Desa Pangkalan Kongsi, Kabupaten Sambas, menjadi korban peredaran uang palsu pada Kamis, 19 Desember 2024. Neli yang merupakan korban melaporkan dirinya ditipu oleh dua pria tak dikenal yang membayar menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu.

Menurut Neli, kedua pelaku datang menggunakan sepeda motor Supra dengan plat nomor KB 5471 P. Mereka mengenakan mantel, kacamata, masker, dan berbicara dengan aksen Thiong Hoa. Pelaku awalnya berhenti sedikit jauh dari warung Neli sebelum akhirnya mendekat dan berpura-pura berbelanja.

"Awalnya mereka singgah sedikit jauh dari warung, kemudian datang ingin membeli rokok. Saya tidak curiga karena mereka membawa uang pecahan Rp100 ribu," ungkap Neli dikutip dari Tribun.

Setelah membeli rokok, salah satu pelaku menyerahkan uang Rp100 ribu dan menerima kembalian dari Neli. Namun, tak lama setelah pelaku pergi, Neli mulai merasa ada yang aneh dengan uang tersebut.

BACA JUGA:Panen Raya, Rambutan Sajad Jadi Buruan Warga Sambas dan Sekitarnya

"Ketika saya pegang, rasanya lain. Saya terawang, ternyata tidak ada bayangan gambar pahlawan pada bagian putihnya. Baru saya sadar itu uang palsu," ujar Neli. 

Dia yang segera memanggil pelaku, tetapi mereka sudah melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Melalui media sosial, Neli membagikan pengalamannya untuk mengingatkan masyarakat. 


Curhatan Neli di media sosial yang merupakan korban dari penipuan uang palsu di Sambas--Facebook

"Oo yak ati-ati nyan dah kini. Aku dah tekenak yo duit palsu... Sekali die dah bayar, kupagang duitnye rase lain, die pun senggopoh naik motor," tulisnya di akun pribadinya. 

BACA JUGA:Tumpahan Salo' dan Deklarasi Warga Sambas untuk Edi-Bahasan di Pilkada Pontianak 2024

Dia berharap pelaku segera mendapat balasan setimpal.

"Ade waktunye kau ye... makan sumpahan urang tolen," tambahnya.

Neli mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama pedagang warung kecil. Jika menemukan modus serupa, segera laporkan kepada pihak berwajib agar pelaku dapat segera ditangkap. Semoga tidak ada korban berikutnya akibat kasus ini.

Modus seperti ini tidak hanya merugikan pedagang kecil, tetapi juga menciptakan keresahan di masyarakat. Kejadian ini menjadi pengingat untuk selalu teliti memeriksa uang yang diterima, terutama dari orang yang tidak dikenal.

Kategori :