PAFI Hulu Sungai Utara Soroti Ancaman Leptospirosis di Musim Hujan
Seorang anak sedang mandi hujan -Pontianak Disway-dokumen istimewa
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Musim hujan sering kali membawa berbagai ancaman kesehatan, salah satunya adalah Leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. PAFI Hulu Sungai Utara Kabupaten menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit ini karena cara penularannya yang sederhana namun berbahaya.
Leptospirosis biasanya ditularkan melalui air yang terkontaminasi urine tikus. Ketika air ini bersentuhan dengan kulit manusia, terutama jika terdapat luka, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh. Gejala penyakit ini beragam, mulai dari nyeri otot, mual, sakit kepala, hingga demam. Dalam kasus berat, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, bahkan infeksi selaput otak (meningitis).
Jika tidak ditangani segera, Leptospirosis dapat berujung pada komplikasi serius, termasuk radang mata, gagal hati, gagal ginjal, pendarahan saluran cerna, hingga kematian. Data terbaru dari Jawa Tengah pada tahun 2024 mencatat 124 kasus Leptospirosis, dengan 23 kematian.
Untuk mencegah Leptospirosis, PAFI Hulu Sungai Utara menyarankan langkah-langkah berikut: menjaga kebersihan sanitasi, mencuci tangan dan kaki setelah terkena banjir, serta menyimpan makanan dan minuman di tempat yang aman dari tikus.
BACA JUGA:PAFI Bondowoso Tingkatkan Kompetensi Tenaga Farmasi untuk Pelayanan Berkualitas
Jika mengalami gejala, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, seperti pemberian antibiotik, menjaga asupan cairan, hingga terapi medis seperti dialisis atau ventilasi mekanis.
Leptospirosis juga dapat menyebabkan komplikasi berat lainnya, seperti sepsis, keguguran pada ibu hamil, hingga gagal jantung. Informasi lebih lanjut mengenai pencegahan dan pengobatan Leptospirosis dapat diakses melalui laman resmi https://pafihulusungaiutarakab.org/
Sumber: