Buka Suara! Berikut Klarifikasi Pihak Keluarga Pelaku yang Menganiaya Teman Wanitanya dengan Palu
Pelaku dan korban saat foto bersama yang Pontianak Disway terima dari ibu pelaku--Wa
- Kedua : klarifikasi dari korban bilang kalau mereka ga dekat, tetapi pada tahun 2022 mereka intens dekat di bulan Oktober sekitaran Oktober-Desember. Silahkan saja tanyakan kepada korban dan minta korban ceritakan apa yang mereka lakukan di kossan lama korban pada malam itu saat korban curhat menumpahkan unek²nya dan bercerita tentang dirinya serta segala permasalahannya kepada MRF tentang keluarga dan pertemanan dia juga cerita iri dengan Abang nya sendiri yang lebih disayangi orang tuanya,sehingga terbawa suasana. korban juga bilang kepada MRF kalau dia pacaran tanpa sepengetahuan ortu dan abangnya kecuali udah serius. Setelah malam itu baru setelah pelaku nembak mau benar jadian sama si korban disitu korban menyuruh untuk menjauh darinya.
- Ketiga : Klarifikasi korban bilang kalau foto yang tersebar itu adalah editan, padahal kenyataannya tidak ada yg editan. Bukti²nya masih banyak foto2 kedekatan mereka di Handphone milik MRF dan beberapa foto juga diambil oleh teman pelaku.
- Keempat : Klarifikasi korban bilang bahwa pelaku sudah diblok. Mengapa ? Karena sesama anak Wibu, Mereka pernah bertengkar karena anak saya pernah mengejek karakter fiksi favorit korban sehingga korban marah lalu memblok WA MRF. Disitu lah MRF mulai gencar untuk meminta maaf dan selalu cari dia untuk tidak memblok WA dan tetap ingin berteman seperti biasa. tetapi setelah dibujuk² oleh MRF akhirnya blok kembali dibuka oleh korban dan korban wa mrf bilang posisi dia saat itu menawarkan pelaku kalau ingin ketemu untuk membahas masalah Meraka datang aja kesini kata korban.
- Kelima : Kalrifikasi korban bilang Jika motif anak saya adalah dendam lama tapi kenapa bisa pada bulan Agustus ada foto mereka yang di foto sama teman korban inisial (Agt), bagaimana foto itu menggambarkan rasa senang dikasi buket bunga dan kalung yang dia ceritakan , anak saya juga sempat menitip uang 50 RB ke teman si korban untuk mereka jajan,foto itu bukan editan. Kemudian MRF membuat janji untuk bertemu pada tgl 31 agustus tapi Korban menolak dan mengganti hari bertemu pada tgl 1.
- Keenam: Lalu mengenai anak saya menyiapkan palu itu salah besar, tanggal 31 anak saya bantu bibinya jualan sebelum balik kekosaannya semua barang dibawa anak saya termasuk palu untuk dia bikin gantungan dan palu masih dalam tas. saat kejadian dia mendatangi korban itu belum sempat dia keluarkan karna buru² mau menemui korban.
- Ketujuh : Pada malam kejadian, MRF tidak ada niat awalnya untuk melukai Korban. MRF mengajak korban ketemu untuk minta maaf dan memperbaiki hubungan dengan korban agar menjadi baik dan seperti biasanya walaupun korban menolak dengan alasan sudah ada pria lain tetapi mrf tetap ingin berteman seperti biasa tanpa menjauh, si korban merasa tidak ada yg perlu dimaafkan dgn kata² maupun sikap yg menjengkelkan serta terus berkata ingin pulang. tetapi saat MRF suruh korban menunggu dan meminta untuk berbalik badan serta menutup mata dengan alasan ingin memberikan hadiah kepada korban dengan cara yang sama yang pernah MRF lakukan saat memberikan kalung kepada MRF mungkin Mendengar iming2 hadiah dari MRF rupanya korban masih mau untuk melakukannya, MRF pun merasa kesal karena merasa bahwa dirinya hanya dimanfaatkan oleh korban, padahal korban selama ini selalu berbicara ketus kepada MRF dan sering menghina² MRF Karena tak mampu menahan kesal dan sakit hati terlintas lah dalam diri MRF untuk melukai korban dengan palu yg ada di dalam tas MRF.
- Kedelapan : klarifikasi korban bilang bahwa anak saya terobsesi dengan korban. Pada umumnya ketika kita tau kalau ada seseorang yg terobsesi pada kita pasti bakalan risih, takut dan pastinya bakalan menghindar dan menjauhi orang tersebut, tetapi kenapa saat diajak foto mesra mau? Kenapa diberi bucket dan kalung mau? Kenapa diajak ketemuan masih mau? Kenapa disuruh balik badan dan tutup mata dengan di iming-imingi hadiah masih mau padahal korban bilang sendiri katanya ndak mau, sering nolak dan mau dikembalikan? kalau risih ya risih kalau ga mau ya ga mau sekalipun orang itu maksa ...saya selaku ibu juga seorang perempuan pernah di posisi ketika saya tidak menyukai seseorang apapun bentuknya harus punya prinsip untuk menghindar.
- Kesembilan : Saya selaku ibu pelaku sudah meminta maaf dan ingin bertemu untuk minta maaf secara langsung dan mediasi ke pihak korban, saya baik² bicara tapi apa yang mereka perbuat chat wa saya dijadikan status sama keluarga nya. Apa secara hukum itu benar?
Pihak keluarga sendiri memang memang mengakui bahwa perbuatan anaknya salah, tapi tidak sampai menghina dan memojokkan sang pelaku dan membawa-bawa keluarga sampai memposting foto keluarga dan rumah keluarga padahal pelaku disitu hanya numpang semasa SMA dan kuliah.
Sumber: