Pos Pegawai PDAM Bengkayang Terbakar, Dugaan Pelaku Penambang Emas Ilegal

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, Bengkayang - Pos jaga PDAM Bengkayang mengalami peristiwa memilukan ketika fasilitas mereka dibakar. Peristiwa ini diduga terkait dengan aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), pada Jumat (29/8).

Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) tidak hanya berdampak pada fasilitas PDAM Bengkayang, tetapi juga membawa konsekuensi serius bagi lingkungan sekitar. 

Aktivitas PETI sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak ekologis yang ditimbulkan, yang dapat merusak lingkungan dalam berbagai cara

1. Kerusakan Lahan dan Hutan: Penambangan ilegal biasanya melibatkan penggundulan hutan untuk membuka lahan tambang. Ini menyebabkan kehilangan habitat alami bagi flora dan fauna serta merusak ekosistem lokal.
2. Pencemaran Air: Proses penambangan yang tidak terkontrol sering kali menggunakan bahan kimia berbahaya, seperti merkuri, yang dapat mencemari sungai dan danau. Pencemaran ini mengancam kualitas air yang digunakan oleh masyarakat dan berpotensi merusak ekosistem perairan.
3. Erosi Tanah: Aktivitas penambangan dapat menyebabkan erosi tanah yang parah. Hilangnya lapisan tanah atas dapat mengakibatkan penurunan kesuburan tanah dan meningkatkan risiko longsor.
4. Gangguan pada Kualitas Udara: Debu dan asap yang dihasilkan selama proses penambangan dapat mengurangi kualitas udara, mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi: Masyarakat yang tinggal di sekitar area penambangan sering kali harus menghadapi dampak sosial dan ekonomi negatif, seperti konflik tanah, hilangnya mata pencaharian, dan peningkatan kemiskinan.

BACA JUGA: Norsan-Krisantus Prioritaskan Desa hingga UMKM, Siap Terima Saran dan Kritik Masyarakat Kalbar

Akibat  dampak tersebut, Direktur PDAM Bengkayang, Wardi, mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami kerugian material yang signifikan.

"Kami mengalami kerusakan pada perlengkapan yang baru beberapa hari berfungsi," jelas Wardi, dikutip dari bengkayangpost (30/8).

PDAM Bengkayang menekankan pentingnya penegakan hukum untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan melindungi fasilitas serta pelayanan publik.

Wardi mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindak pelaku.  

"Kami berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku," ujar Wardi melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, sejak tahun 2020, PDAM Bengkayang telah berupaya keras untuk memastikan ribuan pelanggan tetap mendapatkan pasokan air bersih. Salah satu langkah yang diambil adalah melaporkan aktivitas penambangan emas ilegal kepada kepala daerah setempat.

Sumber: disway kalbar