Mengenal Sosok Hany, Penari Jaipong Sekaligus Instruktur Zumba Termuda se-Kalbar
Hany, Penari Jaipong Sekaligus Instruktur Zumba Termuda se-Kalbar.-Istimewa-Disway Kalbar
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK - Di umur yang masih tergolong muda yaitu 17 tahun, Hany sukses mendapatkan lisensi resminya sebagai seorang Zumba Instructor Network (ZIN) dan berhasil menjadi ZIN termuda se Kalimantan Barat pada 2022 lalu.
Lahir pada 28 Juli 2005 dengan nama lengkap Haninda Fatihah Zahra, ia adalah seorang mahasiswi Politeknik Negeri Pontianak yang mempunyai segudang pengalaman dan prestasi baik dalam bidang olahraga yaitu Zumba maupun bidang seni tari.
Walaupun di umur yang saat ini baru menginjak 18 tahun tak membuat Hany lengah dan tetap terus mengasah kemampuan yang ia miliki.
Lahir di lingkungan seni, pada saat berumur 4 tahun Hany sudah memiliki ketertarikan di bidang seni tari, khususnya tari jaipong.
Sosok ayah yang memiliki keturunan Banten lah yang mengajari dan memberi darah seni tersebut kepada Hany kecil untuk mulai belajar beberapa gerakan tarian khas sunda dan berhasil membuat Hany kecil senang atas apa yang diajarkan oleh sang ayah. Darah seni sang ayah terus mengalir hingga saat ini kepada Hany.
BACA JUGA:Dwi Agus Prianto Utarakan Keinginan Majukan Mempawah Lewat Jadi Wabup Mempawah 2024
Dari sini lah jenjang karir Hany sebagai seorang penari jaipong mulai terlihat. Ia bersama orang tuanya memiliki sanggar tari (@sanggar_tari.hanny ) yang bertempat di rumahnya sendiri, selain itu mereka juga tergabung dalam paguyuban Banten yang ada di Kalimantan Barat.
Hany dan sang ayah sendiri sering mendapatkan tawaran untuk menjadi pemandu acara pernikahan adat sunda di Kalimantan Barat, tak hanya itu Hany juga sudah berhasil menguasai delapan tarian khas jaipong dan membawakannya pada setiap acara yang ia dan ayahnya bawakan.
Sebagai suku minoritas di KalBar, Hany, sang ayah serta paguyuban yang mereka punya tetap terus dapat melestarikan adat sunda di sana, serta sering pula mereka mendapat dukungan dari suku mayoritas disana untuk melestarikan adat dan budaya tersebut melalui acara pernikahan dan acara lainnya.
Sekarang, Hany sudah mengasah terus bakat nya dengan hal yang baru yaitu dengan mempelajari tarian daerah lainnya seperti Melayu,Dayak,Cina,Padang,Jawa, dan lain lain.
Pada tahun 2016, Hany mulai memiliki ketertarikan baru pada zumba. Memiliki seorang Ibu yang kebetulan adalah seorang instruktur senam aerobic, Hany mendapat support penuh dari sang ibu untuk mencoba pengalaman baru dalam bidang olahraga yaitu zumba.
Berawal dari melihat sang ibu dan teman temannya melakukan senam zumba, Hany mulai memiliki ketertarikan akan hal itu. Ia tertarik karena dalam zumba itu sendiri terdapat unsur dance dan workout yang dapat membantunya menjaga kebugaran dan kesehatannya walaupun dalam hitungan umur yang masih sangat muda.
Hingga akhirnya pada bulan Desember 2022 tepat dimana Hany masih berusia 17 tahun, ia mulai memberanikan diri untuk mengambil lisensi sebagai seorang ZIN dan berhasil mendapat sertifikat dan lisensi pertamanya menjadi seorang instruktur resmi zumba pada saat itu.
Sumber: disway kalbar